Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) memiliki strategi jitu untuk menjaga angka risk based capital (RBC) atau rasio pencapaian solvabilitas. Maklum saja, kesehatan keuangan perusahaan yang ideal juga patut dipertahankan demi menjaga kelangsungan bisnis.
Presiden Direktur Maipark Indonesia Yasril Y. Rasyid mengatakan, hingga Juli 2017 ini angka RBC perusahaan telah mencapai 1.000%. Angka tersebut jauh dari batas minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%.
"Kita sengaja buat angka RBC ini memang besar agar menjaga jika sewaktu-waktu ada accident dan kita mampu membayar kewajiban," kata dia di Jakarta, Kamis (13/7).
Ia menyebut, dalam beberapa tahun belakangan angka RBC Maipark berada di kisaran 800% tentunya hingga tutup tahun ini pihaknya terus menjaga agar tidak merosot.
"Yang diterapkan ini bukan berarti over capital, tapi kita memang sengaja taruh investasi-investasi pada risiko yg rendah supaya bisa membayar kewajiban," cetus Yasril.
Dengan begitu, pihaknya menyebut, ada dua kepentingan apakah mendapatkan return dan yield yang lebih besar atau tetap menjaga likuiditas. Ini merupakan keseimbangan yang terus pelihara. Memang, dengan angka RBC yang besar memberikan dampak pada hasil investasi yang lebih rendah.
"Ini kita sengaja lakukan itu supaya kalau terjadi klaim besar kita bisa membayar dan tersedia dana untuk bayar kewajiban itu," tukasnya
Asal tahu saja, saat ini portofolio investasi Maipark yakni ditempatkan di deposito sebesar 50%-60%, properti 15%, surat berharga negara (SBN) 10%, obligasi 20%, dan sisanya ditempatkan di saham.
"Tahun ini kami akan penuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pemenuhan batas minimal kepemilikan SBN," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News