Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
Hasilnya, kinerja sektor jasa keuangan di tahun lalu masih membukukan hasil positif, kendati banyak tantangan dari sisi ekonomi. Tercermin dari kredit perbankan yang masih naik 6,08% yoy di 2019 walau melambat dari tahun 2018 sebesar 11,7%.
"Kredit perbankan tumbuh ditopang sektor konstruksi dan sektor rumah tangga," tulis OJK. Selain itu rasio non performing loan (NPL) ada di level 2,53%.
Rata-rata suku bunga perbankan yang turun di tahun lalu juga membawa net interest margin (NIM) perbankan sedikit menyusut ke level 4,9% tahun lalu dari 5,1% di 2018.
Baca Juga: Polemik peralihan fungsi OJK ke Bapepam-LK
Di sis pasar modal, penghimpunan dana penawaran umum naik 0,47% yoy menjadi Rp 166,85 triliun. Dan terdapat 60 emiten baru, sekaligus menjadi pertumbuhan paling tinggi di Asia Tenggara dan nomor 7 di dunia.
Total dana kelolaan investasi juga naik 8,19% yoy menjadi Rp 806,86 triliun dan NAB reksadana meningkat 7,3% yoy dari Rp 504,5 triliun menjadi Rp 542,2 triliun.
Adapun, dari sektor IKNB, piutang pembiayaan naik 3,66% yoy menjadi Rp 452,22 triliun, RBC asuransi jiwa meningkat menjadi 789% dari 441% di tahun 2018. Sekaligus, gearing ratio perusahaan pembiayaan terjaga rendah di posisi 2,61.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News