CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Begini Tanggapan OJK Soal Belum Adanya Calon Pesaing Baru BSI


Selasa, 17 September 2024 / 08:00 WIB
Begini Tanggapan OJK Soal Belum Adanya Calon Pesaing Baru BSI
ILUSTRASI. Cita-cita untuk melahirkan pesaing baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tak akan terealisasi dalam waktu dekat


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cita-cita untuk melahirkan pesaing baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di industri perbankan syariah rasa-rasanya tak akan terealisasi dalam waktu dekat. Lantaran, beberapa rencana aksi spin off Unit Usaha Syariah (UUS) bank belum bisa menyaingi aset BSI yang mencapai 40,13% dari total aset industri bank syariah.

Seperti diketahui, total aset perbankan syariah Indonesia pada enam bulan pertama tahun ini sebesar Rp 897 triliun atau naik 9,07% secara tahunan (YoY). Di periode tersebut, aset BSI mencapai Rp 360 triliun atau naik 15,1% YoY.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang konsolidasi perbankan syariah untuk mewujudkan bank syariah dengan skala yang lebih besar sehingga dapat melahirkan bank yang lebih sehat, efisien, dan lebih berdaya saing masih terus diupayakan. 

Baca Juga: Sahamnya Tembus All Time High, Ini Kata Bank Syariah Indonesia (BRIS)

“Ini merupakan tanggung jawab bersama dan terus diupayakan dengan tetap memperhatikan kesiapan masing-masing bank dan perkembangan dinamika pasar global maupun domesti,” ujar Dian dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (16/9).

Lebih lanjut, Dian bilang pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kesiapan masing-masing bank termasuk mencermati dinamika arah kebijakan masing-masing bank tersebut.

Ia menegaskan sampai dengan saat ini belum terdapat permohonan tertulis yang secara resmi disampaikan kepada OJK terkait rencana aksi korporasi terkait spin off. Menurutnya, saat ini yang sedang terjadi adalah diskusi terkait hal tersebut antar bank maupun antar bank dengan OJK. 

Dian mengatakan para pihak yang terkait dengan aksi korporasi berupa merger atau spin off merupakan kewenangan pemegang saham bank. 

Baca Juga: Tumbuh 10%, Jumlah Nasabah Prioritas BSI Tercatat Lebih dari 64 Ribu di Semester I

“OJK akan mengevaluasi serta memproses sesuai ketentuan yang berlaku apabila bank telah mengajukan permohonan tersebut kepada OJK,” tambahnya.

Sebagai informasi, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) saat ini sedang menyiapkan langkah spin off dengan mengakuisisi salah satu bank syariah yang sudah ada.Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu belum lama ini telah mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak mengakuisisi bank syariah yang besar. 

“Ukuran banknya juga relatif kecil," ujar Nixon, belum lama ini.

Sayangnya, Nixon masih merahasiakan bank yang akan diakuisisi tersebut. Hanya saja, rumor yang beredar menyebutkan Bank Victoria Syariah yang hendak diakuisisi oleh BTN.

“Saat ini kami sedang melakukan pendekatan, dan salah satu hal yang sedang dibahas adalah mengenai valuasi," ujar Nixon.

Baca Juga: BSI Hadirkan Layanan Weekend Banking di 504 Kantor Cabang Selama September 2024

Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk yang juga sudah wajib spin off belum memiliki rencana melakukan akuisisi. Di mana, aset UUS CIMB Niaga saat ini sudah senilai Rp 64,83 triliun. 

“Tahap awal kami akan fokus di spin off nya dulu,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan.

Lani bilang sampai saat ini pihaknya masih dalam tahap persiapan spin off. Di mana, hal tersebut akan dirampungkan semuanya tahun depan setelah ada konfirmasi dari semua regulator yang berkaitan spin off.  

“Permodalan juga sedang dihitung kembali,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×