CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Berikut Langkah Bank Mandiri dan BCA Beri Kemudahan dalam Transaksi Remitansi


Kamis, 19 Oktober 2023 / 22:58 WIB
Berikut Langkah Bank Mandiri dan BCA Beri Kemudahan dalam Transaksi Remitansi
ILUSTRASI. Pegawai Bank Mandiri menjelaskan fitur Livin' by Mandiri kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kantor Remitansi Bank Mandiri cabang Hong Kong, Keswick, Hong Kong, Rabu (28/6/2023). Kantor remitansi Bank Mandiri Hong Kong saat ini melayani lebih dari 25 ribu PMI. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran perbankan menjadi penting untuk mendukung proses pemindahan uang antar negara atau transaksi remitansi. Kemudahan yang diberikan perbankan didukung oleh teknologi yang ada juga dapat memangkas biaya lebih rendah dari yang selama ini dikeluarkan.

Berdasarkan penelitian independen yang dilakukan oleh Capital Economics pada bulan Juli 2023, disebutkan masyarakat Indonesia kehilangan sekitar Rp15,09 triliun setiap tahun untuk biaya penukaran mata uang asing.

Di mana sekitar Rp6,83 triliun merupakan biaya yang disembunyikan dalam bentuk markup nilai tukar, pembayaran, dan pembelian menggunakan kartu kredit. Sisanya, Rp8,26 triliun merupakan biaya transaksi

Saat ini biaya pengiriman uang antar negara rata-rata mencapai 6,3%. Ini berarti bahwa transfer uang sebesar US$ 1.000 (± Rp 15 juta) ke Indonesia masih dikenakan biaya sebesar US$ 63 atau sekitar Rp 1 juta.

Baca Juga: Pendapatan Perbankan dari Layanan Remitansi Terus Tumbuh

Hasil dari survei Wise menyebutkan penurunan yang signifikan pada biaya layanan mata uang asing dalam tahun-tahun terakhir di Indonesia, dari Rp 21,47 triliun pada 2018 menjadi Rp 15,09 triliun pada 2022.

Di sisi lain, perbankan tanah air sendiri sudah berupaya untuk membantu memudahkan proses transaksi remitansi yang dilakukan nasabahnya.

Seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya yang berperan aktif dalam transaksi remitansi retail baik dari Luar Negeri Ke Indonesia (Incoming) dan dari Indonesia ke Luar Negeri (Outgoing).

SVP Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati menjelaskan untuk skema remitansi incoming, struktur biaya terdiri dari biaya transaksi dan spread forex. Biaya remitansi incoming tersebut ditentukan sesuai dengan kebijakan dari partner remitansi Bank Mandiri.

Sementara untuk transaksi remitansi outgoing dapat dilakukan melalui cabang atau SuperApp Livin by Mandiri melalui fitur Transfer Valas yang diluncurkan sejak dari Februari 2023.

Transaksi melalui cabang sendiri dilakukan melalui metode Telegraphic Transfer dimana nasabah dikenakan biaya TT, biaya provisi (apabila mata uang sumber dana rek penerima sama), serta biaya di bank koresponden.

Sedangkan untuk fitur Transfer Valas di Livin by Mandiri, struktur biaya jauh lebih sederhana, yang hanya terdiri dari spread forex dan biaya transaksi, dimana saat ini masih dalam periode bebas biaya transaksi.

Baca Juga: Perbankan Tercatat Meraup Cuan Gede dari Pertumbuhan Transaksi Remitansi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×