kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BI rate naik 25 bps, bunga kredit tak langsung naik


Senin, 24 Januari 2011 / 14:09 WIB
BI rate naik 25 bps, bunga kredit tak langsung naik


Reporter: Nina Dwiantika, Bernadette C Munthe |

JAKARTA. Suku bunga atau BI rate yang tak naik disaat inflasi menjulang membuat bankir ketar ketir. Salah satunya adalah Komisaris Independen Bank Permata, Tony Prasetiantono.

"Kalau Januari inflasi naik, BI perlu menaikkan BI Rate, meski tidak perlu tinggi," ujar Tony Prasetiantono dalam acara dialog perbankan tahun 2011, digedung LPPI, Senin (24/1). Menurut Tony, idealnya BI rate naik 25 bps. Wajar, tak ada alasan bagi perbankan menaikan bunga simpanan jika BI rate belum naik. Beberapa bank sebelumnya mengaku ditinggal nasabah karena bunga simpanan saat ini tak menarik.

Jika BI Rate naik ke 6,75% bunga kredit bank tidak serta merta naik karena hal tersebut justru berpotensi menaikkan non performing loan (NPL).

Namun disisi lain, menurut Tony, kebijakan BI ada dapat merubah peran untuk menggatikan kenaikkan BI Rate seperti kewajiban giro wajib minimum (GWM) dari 5% ke 8%.

"Hal ini baik, karena sama-sama mengurangi likuiditas sehingga harapannya bisa mengurangi tekanan inflasi," tambahnya.

Selain itu menurutnya, inflasi ini terjadi diluar sistem moneter seperti faktor banjir, korupsi, distribusi barang, birokrasi sehingga bank sentral tidak mampu secara mendalam menghandle faktor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×