kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bunga acuan BI naik lagi, Mayapada akan kerek bunga kredit dan deposito


Kamis, 16 Agustus 2018 / 18:26 WIB
Bunga acuan BI naik lagi, Mayapada akan kerek bunga kredit dan deposito
ILUSTRASI. Bank Mayapada


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia kembali menaikkan BI 7-Day Repo Rate sebesar 25 basis poin (Bps) menjadi 5,5%. Sejak awal tahun bank sentral sudah mengerek suku bunga acauan 125 basis poin (bps) agar pasar keuangan Indonesia tetap menarik. 

Menyikapi kenaikan suku bunga acuan BI, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) yang akan terus memantau kondisi pasar.

"Menurut saya semua suku bunga akan naik. Namun kenaikannya berapa kami masih melihat perkembangan di pasar," ujar Presiden Direktur Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi kepada Kontan.co.id Kamis (16/8). 

Artinya bunga deposito rupiah dan valas Mayapada akan naik. Begitupun dengan bunga kredit.

Mayapada sudah menaikan bunga deposito pada Juni 2018 sebesar 50 bps. Menurut Hariyono, guna menjaga net interest margin (NIM) maka otomatis bank harus menjaga cost of fund. 

Selain itu juga menyesuaikan suku bunga kredit sehingga kenaikan suku bunga dana juga akan mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit.

Hariyono menyatakan pasca kenaikan suku bunga acuan, peningkatan penghimpunan dana lewat deposito akan selalu ada. Walaupun secara industri kenaikan deposito lebih rendah dibanding dengan kenaikan penyaluran kredit.

"Peningkatan deposito selalu ada namun masyarakat sekarang punya banyak pilihan untuk menempatkan dananya. Ada surat berharga retail yang bunganya sangat menarik disamping instrumen lainnya seperti bancassurance," jelas Hariyono.

Bila becermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2018, deposito rupiah perbankan hanya tumbuh 2,31% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2.046,28 triliun. Sedangkan deposito valuta asing tumbuh 6,1% yoy menjadi Rp 323,66 triliun per Juni 2018. 

Artinya, ketika BI menaikan suku bunga acuan pada 17 Mei sebesar 25 bps dan kembali menaikkan bunga acuan pada 30 Mei sebesar 25 bps, belum berdampak signifikan.

Asal tahu saya, BI sudah mengerek bunga acuan empat kali sepanjang 2018 yakni pada 17 Mei, dan 30 Mei. Lalu menaikan kembali 50 bps pada 29 Juni menjadi 5,25%. Kemudian bank sentral menahan bunga acuan pada 19 Juli di posisi 5,25%. Terakhir pada 15 Agustus, BI kembali menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×