kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Saham Big Bank Masih Lesu di Akhir Pekan Ini, Simak Rekomendasi Analis


Jumat, 17 Oktober 2025 / 21:17 WIB
Saham Big Bank Masih Lesu di Akhir Pekan Ini, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di salah satu kantor cabang BNI di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Kinerja saham bank berkapitalisasi besar atau big banks masih terlihat lesu pada penutupan perdagangan Jumat (17/10/2025).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja saham bank berkapitalisasi besar atau big banks masih terlihat lesu pada penutupan perdagangan Jumat (17/10/2025).

Di lihat dari Stockbit, tiga saham perbankan pelat merah kompak terkoreksi. Penurunan terdalam terjadi pada saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI), sedangkan penurunan terdangkal dialami Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Sementara saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) bergerak naik.

Hingga penutupan perdagangan, saham BBNI ditutup di harga Rp 3.800 per saham, turun 1,30% dibandingkan penutupan sebelumnya. Pada pembukaan perdagangan, sahamnya sempat dibuka menguat di level Rp 3.870. Adapun selama sepekan sahamnya juga anjlok 4,28%.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham BCA Jelang Laporan Kinerja Kuartal III-2025

Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berakhir di level Rp4.050 per saham, turun 0,98% dibandingkan penutupan Kamis (16/10). BMRI sempat menyentuh harga tertinggi Rp 4.110, namun tekanan jual menjelang akhir sesi membuat harga terkoreksi. Selama sepekan terakhir sahamnya juga susut 4,71%.

Serupa, harga saham BBRI turun 0,85% ke level Rp3.500 per saham. Selama sepekan terakhir sahamnya juga terjun 6,17%.

Sementara Saham BBCA ditutup di harga Rp 7.500 per saham, harganya menguat 2,74% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Sepanjang perdagangan, saham BBCA sempat menyentuh level tertinggi di Rp 7.525 sebelum kembali melandai ke posisi akhir. Selama sepekan terakhir sahamnya juga naik 1,35%.

 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan pergerakan saham perbankan saat ini masih bertahan di level yang sama, dengan kecenderungan penguatan terbatas.

“Pada perdagangan Jumat, hanya saham BCA yang terlihat menguat, sedangkan saham bank besar lainnya cenderung bergerak terbatas. Pelaku pasar kini menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia karena peluang kebijakan pelonggaran moneter cukup terbuka lebar,” ujar Nafan kepada KONTAN, Jumat (17/10).

Ia menjelaskan, Bank Indonesia sebelumnya telah menurunkan suku bunga acuan sebagai langkah mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Laju Penurunan Saham Big Banks Tertahan Aksi Akumulasi BPJS Ketenagakerjaaan

Jika langkah serupa kembali dilakukan pada RDG kali ini, hal itu akan mendorong penguatan IHSG yang ditopang oleh saham-saham big caps di sektor perbankan.

“Tujuan utama pelonggaran moneter adalah meningkatkan likuiditas di pasar. Apalagi jarak antara BI Rate dan inflasi masih cukup jauh, sehingga ruang untuk penurunan suku bunga acuan masih terbuka,” jelasnya.

Nafan menambahkan, dinamika global juga akan memengaruhi arah kebijakan BI. Meski Amerika Serikat menghadapi ancaman government shutdown dan ketegangan dagang dengan Tiongkok, The Fed mulai mengakhiri kebijakan pengetatan moneternya.

“Kebijakan pelonggaran moneter The Fed tentu akan menjadi pertimbangan bagi BI. Jika The Fed menahan suku bunga, ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga semakin terbuka,” katanya.

Dari sisi sektoral, indeks keuangan (IDX Financials) saat ini masih berada di zona tertinggal (lagging zone). Namun, Nafan melihat sektor ini berpotensi membaik seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter dan peningkatan likuiditas di pasar.

Baca Juga: Manajemen Bank Nagari Tegaskan Belum Berencana IPO hingga 2027

“Kalau BI melanjutkan kebijakan pelonggaran, ini akan jadi katalis positif bagi saham-saham perbankan. IDX Financials yang sempat tertinggal bisa masuk ke fase perbaikan (improving zone),” tutupnya.

Sebagai rekomendasi investasi, Nafan memberikan rekomendasi “accumulative buy” untuk saham-saham perbankan besar seperti, BBNI dengan target harga Rp 4.470 per saham, BMRI dengan target Rp 4.530 per saham, BBCA dengan target Rp 8.100 per saham, dan BBRI dengan target Rp 4.030 per saham, BNGA Rp 1.740  per saham.

Selanjutnya: Pemain Bola dengan Penghasilan Tertinggi 2025: Ada Ronaldo hingga Lamine Yamal

Menarik Dibaca: Pemain Bola dengan Penghasilan Tertinggi 2025: Ada Ronaldo hingga Lamine Yamal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×