kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biaya dana bank menengah kecil kian melandai


Kamis, 19 November 2020 / 21:24 WIB
Biaya dana bank menengah kecil kian melandai
ILUSTRASI. Biaya dana perbankan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya dana atau cost of fund (CoF) sejumlah bank kecil menengah tercatat mengalami penurunan. Ini sejalan dengan penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang membuat bunga deposito menurun. Di sisi lain, bank juga tidak perlu terlalu menggenjot dana mahal lantaran penyaluran kredit juga tengah mengalami perlambatan tahun ini. 

PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) misalnya mencatatkan biaya dana sebesar 6,33% per September 2020. Itu menurun jika dibanding akhir 2019 yang tercatat sebesar 6,52%. Penurunan ini terjadi karena likuiditas perseroan tengah longgar serta adanya penurunan bunga deposito maupun tabungan. 

"Perkembangan COF kami semakin melandai. Ini tercermin dengan permintaan kredit yang melambat sehingga likuiditas bank semakin longgar," kata Hendra Lie, Wakil Direktur Utama Bank Oke pada Kontan.co.id, Kamis (19/11).

Meskipun rasio dana murah bank ini mengalami penurunan, namun Hendra memperkirakan  tren biaya dana sampai akhir tahun akan tetap menurun seiring melambatnya kredit. 

Baca Juga: Dorong bisnis di tengah pandemi, CIMB Niaga fokuskan pengembangan digital

Dana murah atau current account and saving account (CASA) Bank Oke per September 2020 tercatat sebesar 20,6%, turun sedikit dari periode yang sama tahun lalu sebesar 21,05%. Sampai akhir tahun, perseroan memperkirakan CASA akan turun lagi jadi 20%. 

Bank Mayora juga mencatatkan penurunan biaya dana lantaran likuiditas perseroan tengah melimpah. Oleh karena itu, bank ini terus berupaya mengurangi deposito dan mendorong peningkatan CASA. 

Irfanto Oeij Direktur Utama Bank Mayora mengatakan, CASA perseroan naik jadi 35% per September dari 32,5% pada periode yang sama tahun 2019.  Sampai akhir tahun, perusahan menargetkan rasioa dana murah bisa mencapai 37%.

"Dengan surplus dana pihak ketiga/DPK dan rasio CASA yang terus meningkat,  proyeksi biaya dana sampai akhir tahun akan semakin menurun," ujarnya. 

PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) juga mengalami tren penurunan biaya dana. Per September 2020, bank ini mencatat CoF sebesar 4,16%. Itu menurun dari akhir tahun lalu yang masih tercatat sebesar 5,22%.  "Biaya dana terus menurunkarena likuiditas di pasar sangat longgar," kata Sadhana Priatmadja, Direktur BWS. 

Dengan pelonggaran likuiditas, BWS akan terus mendorong peningkatan CASA sehingga biaya dana semakin melandai. Caranya dengan meningkatkan fitur-fitur transaksi keuangan pada layanan e-banking dan mobile banking.

Selanjutnya: Dari bank swasta di BUKU IV, analis sebut BCA masih jadi yang paling menarik di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×