kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya dana BRI diklaim masih stabil sejak bunga acuan turun


Selasa, 01 Oktober 2019 / 16:00 WIB
Biaya dana BRI diklaim masih stabil sejak bunga acuan turun
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan ATM Bank BRI


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan tiga kali sebanyak 75 basis poin sepanjang tahun ini menjadi 5,25%. Namun,  penurunan itu belum belum berdampak besar terhadap pengurangan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang ditanggung bank.  

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk misalnya masih mencatatkan biaya dana stabil pada bulan Agustus dibanding posisi Juni 2019 lalu yakni 3,64%. "Proses penyesuaian suku bunga memang membutuhkan waktu,"kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada   Kontan.co.id, Selasa (2/10).

Baca Juga: Bunga acuan BI turun, biaya dana BTN masih stabil

Sementara secara tahunan atau year on year (yoy) dan year to date atau sepanjang tahun ini, cost of fund BRI masih tercatat ada kenaikan sebagai dampak dari kenaikan BI rate (BI7DRR) pada semester II 2018. Adapun penurunan BI rate yang terjadi tahun ini baru dimulai pada Juli.

Meskipun belum akan signifikan, BRI tetap melihat penurunan suku bunga acuan akan membawa dampak pada penurunan biaya dana tahun ini. Haru perkirakan CoF akan turun ke level 3,60% di ujung tahun. 

Guna menjaga rasio biaya dana, BRI akan memaksimalkan perolehan dana murah (CASA) baik produk Tabungan maupun Giro.  Hingga akhir tahun rasio CASA akan dijaga minimal 60%.

Untuk produk tabungan misalnya, perseroan akan mengoptimalkan jaringan kerja BRI yang berjumlah sekitar 10.000 dan juga agen Brilink yang mencapai 400.000 agen. 

Baca Juga: Hingga Agustus, dana kelolaan wealth management BNI tumbuh 13%

Sedangkan dari sisi digital, BRI juga telah mengembangkan BRIMO, new BRI Mobile, yang semakin memudahkan nasabah BRI. untuk mengakses layanan BRI. "Dari sisi produk Giro, BRI akan mengoptimalkan potensi dari nasabah Korporasi melalui transaction banking dan pengembangan ekosistem pembayaran," kata Haru. 

BRI tidak khawatir penurunan bunga acuan berdampak pada penurunan likuiditas.  Paska LPS menurunkan suku bunga 25 basis poin mengikuti penyesuaian BI rate, BRI juga telah menyesuaikan suku bunga deposito dimana counter rate saat ini berada pada kisaran 4,75% - 5,75%.  

Haru melihat kondisi likuiditas pada paruh kedua ini akan membaik sejalan pola pengeluaran pemerintah yang lebih ekspansif di semester 2 dan ditambah dengan kebijakan penurunan giro wajib minimum (GWM) 50 basis poin yang berlaku mulai bulan Juli 2019.

"Keduanya diharapkan akan semakin menambah likuiditas pada perbankan dan semakin memberi tambahan ruang untuk penyaluran kredit." tandas Haru. 

Baca Juga: Bank sentral Australia pangkas suku bunga acuan ke rekor terendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×