Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bima Multi Finance alias Bima Finance berencana merilis surat utang (obligasi) pada separuh kedua tahun ini. Obligasi yang dirilis perseroan tersebut diperkirakan berkisar antara Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar.
Dennis Firmansyah, Direktur Utama Bima Finance mengungkapkan, rencananya itu untuk menopang pembiayaan yang dipatok mencapai Rp 1,2 triliun di sepanjang tahun ini atawa tumbuh sekitar 30% ketimbang realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 900 miliar.
“Ya, ada rencana untuk menerbitkan obligasi. Tetapi, kami lihat terlebih dahulu kondisi usai pemilihan umum nanti. Kalau pun menerbitkan obligasi, kami akan lakukan semester kedua. Kebutuhannya Rp 200 miliar – Rp 250 miliar,” terang dia, kemarin (30/3).
Di samping untuk menyokong pertumbuhan pembiayaan, mencari pendanaan lewat penerbitan surat utang juga dimaksudkan untuk mendukung pengembangan unit usaha syariah perseroan. Mulai dari pertumbuhan pembiayaan syariah hingga kontribusinya yang digenjot dari 5% menjadi 15% hingga akhir tahun nanti.
“Mitra perbankan syariah kami sangat mendukung. Kami belum berencana menambah mitra perbankan untuk saat ini, tetapi akan meningkatkan penetrasi kerja sama. Misalnya, menambah porsi pendanaan,” imbuh Dennis.
Sekadar informasi, hingga kini, Bima Finance tercatat beroperasi melalui 180 gerai pemasaran. Sebanyak 20 – 30 gerai di antaranya memasarkan pembiayaan syariah. Ke depan, perseroan ingin mengganti beberapa gerai konvensionalnya menjadi gerai syariah, terutama di wilayah yang berbasis pembiayaan syariahnya besar. Seperti, Makasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News