Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) catat lonjakan pertumbuhan bisnis emas di kuartal l tahun ini.
Direktur Finance and Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho memaparkan, bisnis emas BSI yang mencakup gadai dan cicil emas tumbuh 82% secara tahunan (year on year/YoY) senilai 14,332 miliar dari sebelumnya Rp 7,875 miliar di kuartal l tahun 2024.
Hal yang mencengangkan, lini gadai emas meroket 168,64% YoY senilai Rp 7,371 miliar dari hanya Rp 2,744 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Fee based income dari bisnis ini tumbuh 51,74% YoY sebesar Rp 305 miliar dari posisi Rp 201 miliar di kuartal l tahun lalu.
Baca Juga: Harga Emas Meroket, Saldo Emas di BSI Emas Digital Melonjak 231%
Tak mau kalah, lini cicil emas BSI juga tumbuh 35,65% YoY dengan total nilai Rp 6,961 miliar dari sebesar Rp 5,131 miliar di kuartal l 2024.
“Padahal ini baru di permulaan. Nah itu yang buat kita yakin BSI itu punya story yang unik ke depannya, bukan hanya sebagai bank syariah, tapi juga sebagai bank emas,” ujar Ade dalam paparan kinerja BSI, Rabu (30/4).
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Belum Jalankan Semua Layanan Bank Emas, Ini Penyebabnya
Sejak mengantongi lisensi bullion bank, kata Ade BSI jadi lebih leluasa menambah berbagai produk emasnya. Kini, nasabah bisa membeli emas secara cicil dan menitipkannya di super app Byond by BSI, menjualnya kembali bila membutuhkan, atau menggadaikan emas yang dimiliki.
“Bisa beli dari 0,1 gram, atau setara sekitar 100 ribu,” sebut Ade.
Ke depan kata Ade, BSI akan menambah dua produk lagi, yakni lending dan deposit emas.
Baca Juga: Hingga Maret 2025, Produk Cicil Emas Bank Syariah Indonesia (BSI) Melesat 168%
Selanjutnya: Kemenkeu Sudah Rogoh Kocek Rp 79,5 Triliun untuk Gaji ASN/TNI/Polri Hingga Maret 2025
Menarik Dibaca: Promo Wingstop Mantapnya Juara, Paket Menu Hemat Mulai Rp 35.000-an Saja Per Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News