kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Bank Syariah Indonesia (BSI) Belum Jalankan Semua Layanan Bank Emas, Ini Penyebabnya


Kamis, 06 Maret 2025 / 16:03 WIB
Bank Syariah Indonesia (BSI) Belum Jalankan Semua Layanan Bank Emas, Ini Penyebabnya
Karyawan menata produk emas BSI saat kegiatan peninjauan kesiapan Bank Emas BSI di Gedung BSI, Jakarta, Rabu (5/3/2025). Setelah diresmikan menjadi bank emas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) belum menjalankan seluruh layanan yang dimiliki oleh bank emas.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Setelah diresmikan menjadi bank emas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masih belum menjalankan seluruh layanan yang seharusnya dimiliki oleh bank emas. Saat ini BSI baru menjalankan layanan titip emas dan perdagangan emas.

Jika merujuk pada POJK 17/2024, layanan bank emas terdiri dari empat, antara lain penitipan emas, perdagangan emas, simpanan emas dan pembiayaan emas. Artinya, saat ini BSI belum memiliki layanan simpanan emas dan pembiayaan emas, layaknya fungsi intermediasi bank.

Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Anton Sukarna, mengatakan  bahwa pihaknya tengah mengupayakan agar dua layanan tersebut segera dapat dimiliki oleh BSI, setidaknya tahun ini. Namun ia bilang bahwa hal tersebut perlu dikaji untuk melihat ekosistemnya terlebih dahulu.

Baca Juga: Simak Fokus Bisnis Bank Syariah Indonesia (BSI) di Tahun Ini

Dalam hal ini, Anton menyebutkan salah satu yang perlu dipelajari adalah industri apa yang saat ini memerlukan pembiayaan dalam bentuk emas. Untuk itu, BSI tetap berhati-hati dalam menentukan segmen tersebut.

“Kembali ya, harus berhati-hati. Kami melihat segmen mana yang akan dibiayai, dan kemudian ke industri mana, termasuk model bisnisnya. Karena emasnya harus kembali kan?,” ujar Anton (5/3).

 

Oleh karenanya, Anton bilang saat ini pihaknya banyak berkenalan dengan para pedagang-pedagang emas di seluruh Indonesia. Di sisi lain, ia melihat potensi itu juga bisa berasal dari industri kesehatan sebab emas juga beberapa kali digunakan di industri tersebut.

“Kita harus bangun dulu modelnya, tapi kembali ujungnya ya, memang hilirisasi menjadi penting,” tambahnya.

Baca Juga: Bisnis Emas Tumbuh 78% Capai Rp 12,8 Triliun per Desember 2024

Pada 2025 sendiri, Anton bilang BSI akan fokus pada dua lini utama dalam bisnis bank emas yaitu penitipan emas dan perdagangan emas melalui 3 fokus layanan. 

Pertama, BSI Emas Digital yaitu jual-beli dan titip emas melalui Byond by BSI. Kedua, BSI Gold berupa kemudahan membeli emas fisik secara tunai dan cicil dengan harga kompetitif. Ketiga adalah pengembangan BSI ATM Emas untuk kemudahan cetak emas di pusat dan cabang BSI. 

Optimisme Anton pun tak terlepas dari jumlah nasabah BSI yang mencapai 21 juta, dengan sekitar 8 juta pengguna super app BYOND. Saat ini, operasional perseroan pun didukung oleh jaringan kantor cabang yang mencapai 1.130 outlet.

Tak hanya itu, BSI diperkuat oleh lebih dari 600 tenaga profesional penaksir emas, dan juga ke depan akan memiliki sekitar 50 BSI ATM Emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×