Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJB)mencatatkan angka Non Performming Loan (NPL) masih berada di kisaran 1,7% hingga November 2016. Direktur Konsumer BJB Fermiyanti mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan guna menekan laju NPL antara lain dengan memasuki pasar yang selektif yang sesuai dengan target pasar BJB.
"Kami masuk ke kredit yang dibiayai APBN dan APBD juga ke fixed income," ujar Fermiyanti, Jumat (9/12).
Meski saat ini angka NPL di BJB masih relatif rendah pihaknya tetap akan mendorong kinerja perseroan agar lebih positif. Fermiyanti menurutkan, sektor yang akan menjadi pertimbangan BJB antara lain Kredit Pemilikan rumah (KPR), kredit konsumer dan pegawai. "Kredit kami masiih tinggi di konsumer, KPR dan kredit pegawai masih sekitar 60%," jelasnya.
Adapun per akhir November 2016 BJB mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 15,7%. Jumlah ini diakui di luar proyeksi manajemen yang mematok kredit tumbuh sekitar 13%. Adapun untuk laba, Bank BJB mematok pertumbuhan di kisaran 55% hingga akhir tahun.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan laporan keuangan bulan Oktober 2016 bank BJB mencatatkan pertumbuhan kredit 15,44% menjadi Rp 63,16 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, Dana Pihak Ketiga (DPK) menyusut 5,52% menjadi Rp 72,58 triliun dibanding perolehan Oktober 2015 yang mencapai Rp 76,85 triliun.
Sementara dari segi laba bersih per Oktober 2016 tercatat pencapaian bank BJB mencapai 49,28% menjadi Rp 1,46 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News