Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana melebur dua sekuritas yakni BNI Securities dan Bahana Securities. Dengan catatan, BNI harus mengakuisisi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) terlebih dahulu yang merupakan induk Bahana Securities.
“Kalau sudah kami akuisisi, bisa jadi arahnya adalah merger,” terang Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Kamis (13/12).
Saat ini, BNI sudah mengantongi restu dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan akuisisi tersebut. Lebih lanjut Gatot bilang saat ini BNI telah masuk dalam tahap due diligent untuk menguasai BPUI.
Dengan adanya penggabungan dua usaha ini, maka dimungkinkan adanya penggabungan dua nama perusahaan tersebut. Terlebih nama besar Bahana Securities dapat diandalkan BNI untuk menggaet konsumen di sektor investment banking.
Selain Bahana Securities, BPUI ini memiliki beberapa anak usaha yaitu Bahana Artha Vebtura, Bahan TCW Investment Management dan Graha Niaga Tatautama. Jika benar-benar terlaksana akuisisi ini maka rencana BNI yang ingin menjadi total solution perusahaan keuangan tercapai. Di mana di dalamnya terdapat perbankan, sekuritas, perusahaan asuransi, manajer investasi hingga perusahaan ventura.
Nah, walaupun sudah memiliki titik terang terhadap akuisisi BPUI, BNI masih enggan buka-bukaan mengenai rencana pembayaran hajatan tersebut. Awalnya, perbankan pelat merah ini menginginkan akuisisi ini ditukar dengan obligasi rekapitalisasi. "Lihat saja nanti. Yang jelaskan utang BPUI ke pemerintah itu Rp 1,2 triliun dan mereka kemarin masih mencatat rugi Rp 21 miliar. Jadi masa jual mahal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News