Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech P2P lending Modalku yang bergerak di sektor produktif menyatakan per Februari 2024, usia 35 tahun ke atas lebih mendominasi peminjaman di Modalku dengan persentase sebesar 69%.
Country Head Indonesia Modalku Arthur Adisusanto mengatakan penerima dana dengan umur di bawah 35 tahun, sebesar 31%.
"Adapun borrower usia muda atau 34 ke bawah tak mendominasi kredit macet perusahaan," ucapnya kepada Kontan, Jumat (8/3).
Arthur mengatakan usia bukan faktor utama terjadinya kredit macet, melainkan kondisi bisnis atau industri UMKM yang mungkin sedang dalam situasi yang menantang sehingga mengalami perlambatan bisnis.
Baca Juga: Banyak Kasus Gagal Bayar, OJK Fokus Awasi Bisnis Fintech Lending
Dia bilang kondisi tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan bayar penerima dana dan mengakibatkan penurunan kualitas kredit yang dialami oleh pelaku usaha fintech lending.
"Oleh karena itu, Modalku konsisten untuk terus menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential norm) dan manajemen risiko dalam menjalankan proses pendanaan sebagai bentuk strategi mitigasi risiko," katanya.
Arthur mengatakan hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan melebihi Rp 57 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Berdasarkan situs resmi Modalku, TKB90 pada 8 Maret 2024 tercatat sebesar 97,58%.
Asal tahu saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri fintech peer to peer (P2P) lending masih didominasi oleh borrower usia muda.
Baca Juga: Modalku Catat Telah Salurkan Pendanaan kepada 5,1 Juta UMKM
Per Januari 2024, jumlah borrower berusia di bawah 34 tahun memiliki porsi sebanyak 59,47% dari total borrower aktif perorangan atau sebanyak 9,85 juta rekening borrower aktif.
Kredit macet juga didominasi oleh borrower usia di bawah 34 tahun. Per Januari 2024, usia di bawah 34 tahun memiliki porsi 63,36% dari total jumlah borrower yang macet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News