kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.494   91,00   0,55%
  • IDX 6.506   235,25   3,75%
  • KOMPAS100 947   39,59   4,36%
  • LQ45 736   32,06   4,56%
  • ISSI 202   5,39   2,74%
  • IDX30 381   16,90   4,63%
  • IDXHIDIV20 462   17,29   3,89%
  • IDX80 107   4,20   4,08%
  • IDXV30 111   2,96   2,74%
  • IDXQ30 125   5,06   4,21%

Bos BCA Sebut Tujuan Hidup Finansial Mandiri Dan Pensiun Muda Terlalu Egois


Minggu, 02 Maret 2025 / 18:04 WIB
Bos BCA Sebut Tujuan Hidup Finansial Mandiri Dan Pensiun Muda Terlalu Egois
ILUSTRASI. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja saat membuka BCA Expoversary 2025 offline di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (20/2). Hidup dengan kebebasan keuangan atau financial freedom serta pensiun dini bisa dibilang menjadi mimpi kebanyakan orang.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hidup dengan kebebasan keuangan atau financial freedom serta pensiun dini bisa dibilang menjadi mimpi kebanyakan orang. Terkecuali, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja. 

Jahja mengatakan tujuan hidup yang dikenal dengan istilah Financial Independence Retire Early (FIRE) merupakan sebuah sikap yang selfish atau bisa dibilang egois. Terlebih, bagi masyarakat Indonesia yang seharusnya bisa hidup saling membantu. 

“Tapi itu tidak wise, Anda selfish, jujur saja nih, sorry yang beraliran FIRE itu Anda adalah manusia-manusia selfish,” ujar Jahja dalam emiten talk BCA, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Giliran Bos BCA Soroti Perilaku Influencer Saham

Ia bilang jika dirinya mau hidup mengikuti gaya FIRE tersebut, itu sudah bisa dilakukan sejak dulu. Apalagi, saat ini Jahja memiliki 34.187.785 saham BCA atau senilai Rp 288 miliar berdasarkan harga akhir pekan lalu.

“Kalau mau financial independent, oh saya dari dulu sudah independen, nikmati saja dari bunga, dari SBN sudah cukup gitu kan,” ujarnya.

Namun, Jahja bilang tidak ingin hidup seperti itu. Ia mencontoh pengusaha-pengusaha besar yang terus berbisnis untuk membuka lapangan kerja lebih banyak.

Menurutnya, saat ini Indonesia sangat membutuhkan lapangan kerja dengan harapan meningkatkan daya beli. Terlebih, saat ini PDB per kapita masyarakat Indonesia saja masih rendah.

Baca Juga: Bos Bank BCA Ungkap Tips Investasi Saat Pasar Saham Turun, Ingatkan Tidak Panik

“Anda kalau sudah merasa independen (finansial) bukan untuk retire, tapi berusaha terus coba hire orang, kasih makan orang,” tambah Jahja.

Dengan bersikap demikian, Jahja bilang orang-orang tersebut baru bisa dibilang nasionalis. “Anda tergugah untuk menjadi nasionalis, bukan hanya pada saat hari kemerdekaan Anda bisa menjadi nasionalis,” tandasnya.

Selanjutnya: Strategi Kara Perkuat Posisi di Industri Produk Olahan Kelapa, Fokus Kualitas

Menarik Dibaca: Jadwal Buka Puasa 2 Maret 2025 untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×