kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPD dan bank swasta bisa layani bansos non tunai


Kamis, 13 April 2017 / 15:12 WIB
BPD dan bank swasta bisa layani bansos non tunai


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah mengkaji rencana untuk membuka akses kepada perbankan yang ingin ikut program penyaluran bantuan sosial (bansos) secara non tunai atau elektronik. Agus D.W. Martowardojo, Gubernur BI, mengatakan, akan ada peluang bagi bank-bank lain untuk dapat memberikan bansos non tunai.

“Tentu akan ada kesempatan bagi bank lain untuk dapat menjadi penyalur bansos secara elektronik ketika sistem sudah berjalan stabil,” kata Agus, Kamis (13/4). Saat ini, hanya empat bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN yang ikut program penyaluran bansos secara elektronifikasi.

Pungky P. Wibowo, Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI menambahkan, pihaknya dapat membuka akses program bansos secara elektronik kepada kelompok bank lain, setelah BI melakukan evaluasi dari program bansos secara elektronik yang dijalankan oleh empat bank BUMN.

“Mungkin tahap kedua Bank Pembagunan Daerah (BPD) di bawah payung Bank Himbara dapat ikut program layanan bansos secara elektronik, setelah itu bank swasta juga di bawah naungan bank Himbara,” jelasnya. Maksudnya, di bawah Bank Himbara adalah pembentukan co-branding pada kartu bansos.

Adapun, BI lebih mengutamakan BPD ikut dalam program bansos secara elektronik ini, karena bank daerah memiliki cakupan yang baik di berbagai daerah. Pungky menambahkan, bagi BPD yang ingin ikut program bansos secara elektronik harus memiliki layanan co-branding uang elektronik dengan salah satu bank BUMN tersebut.

Harapannya, semakin bertambah bank-bank yang dapat ikut program bansos secara elektronik maka dapat menjangkau penyaluran bansos kepada 25,7 juta calon penerima bansos melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). “Saat ini, baru sekitar 2,6 juta orang yang menerima bansos secara elektronik.” ucap Pungky.

Pungky menuturkan, untuk dapat menjangkau 25,7 juta calon penerima bansos maka perlu ada penambahan agen-agen perbankan. Saat ini, ada sekitar 15.726 agen yang khusus memberikan fasilitas bansos secara non tunai, kemudian akan bertambah 77.000 agen yang khusus memberikan dukungan bansos secara non tunai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×