kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJAMSOSTEK kumpulkan iuran Rp 101,8 miliar dari pekerja migran


Jumat, 31 Januari 2020 / 15:41 WIB
BPJAMSOSTEK kumpulkan iuran Rp 101,8 miliar dari pekerja migran
ILUSTRASI. Petugas melayani peserta BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Senin (8/7). Tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan atau kini dikenal dengan BP Jamsostek telah melindungi 544,5 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan atau kini dikenal dengan BPJAMSOSTEK telah melindungi 544,5 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI). Iuran yang dikumpulkan dari pekerja migran tersebut mencapai Rp 101,8 miliar.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto menjelaskan, lembaga di bidang asuransi sosial ini memberikan perlindungan kepada pekerja migran mulai dari mereka persiapan kerja, kemudian penempatan kerja hingga kembali ke tanah air selepas kontrak berakhir.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan targetkan punya dana kelolaan Rp 543,6 triliun di 2020

“Kami terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para PMI agar menyadari pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari,” kata Agus dalam keterangan pers, Jumat (31/1).

Angka tersebut terhitung masih mini dibandingkan total pekerja Indonesia. Hingga 2019, total pekerja yang dikover BP Jamsostek mencapai total 55,2 juta peserta atau mencakup 60,7% dari seluruh pekerja Indonesia yang eligible sebagai peserta yang terdaftar.

Jumlah pekerja yang dikover meningkat 9,1% dari tahun 2018. Sementara dari sisi penambahan perusahaan atau pemberi kerja, capaian yang diraih oleh lembaga negara ini mencapai 681,4 ribu perusahaan atau tumbuh 21,6% secara year on year (yoy).

Pihaknya terus berupaya memberikan perlindungan terbaik bagi seluruh pekerja, agar mereka bisa merasakan perlindungan jaminan sosial ketenegakerjaan. Meski demikian, belum semua pekerja Indonesia terkover BPJAMSOSTEK.

Baca Juga: Sepanjang 2019, pembayaran klaim BPJS Ketenagakerjaan tembus Rp 29,2 triliun

“Hal ini semakin menantangnya pencapaian kepesertaan, tidak menyurutkan semangat BPJAMSOSTEK untuk terus berusaha agar seluruh pekerja Indonesia terlindungi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dinamika kepesertaan cukup tinggi, sepanjang tahun tahun lalu dan akhirnya BPJAMSOSTEK berhasil mengakuisisi 23,6 juta peserta. Kinerja positif ini dicapai dengan menggagas kegiatan dan kerjasama strategis, seperti yang dilakukan bersama Pemerintah, baik daerah, provinsi hingga pusat.

Kerjasama dimaksud antara lain penguatan regulasi pada level daerah hingga provinsi, dan memastikan kepatuhan para pemberi kerja terhadap regulasi jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Juga: FWD Life luncurkan asuransi penyakit kritis dengan klaim hingga tiga kali

Selain itu, mendorong kepesertaan pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) melalui inisiatif PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia), sebuah inovasi perluasan kepesertaan dengan skema keagenan.

Terhitung sejak 2017 sampai dengan akhir Desember 2019, PERISAI ini telah berkontribusi terhadap kepesertaan sebesar 1,1 juta peserta dengan total iuran Rp 159,2 miliar yang dilakukan oleh 6.241 agen PERISAI aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×