Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masih sangat bergantung likuiditas pada program linkage. Buktinya, menurut Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyatno, sumber dana BPR yang berasal dari program linkage dengan beberapa bank umum masih sangat besar.
Joko merinci, secara keseluruhan total kredit yang bersumber dari bank umum lewat linkage kurang lebih mencapai Rp 11 triliun sampai saat ini.
"Likuiditas tersebut berasal dari bank swasta nasional maupun bank berstatus BUMN," terang Joko, Senin (26/8).
Karena itu, lanjut Joko, ke depannya BPR akan lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama dengan bank umum untuk menjaga likuiditas tetap terjaga.
Meski kerja sama antar bank tersebut sudah ada, Perbarindo belum cukup puas. "Sinergi yang sudah ada masih akan diperbaiki," ujar Joko.
Selama ini, sumber likuiditas BPR selain dari linkage program, masih berasal dari dana pihak ketiga (DPK) masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito.
Informasi saja, linkage adalah kerja sama antara industri BPR dengan bank umum. Skemanya adalah bank yang lebih besar atau menyalurkan kredit ke BPR yang kemudian dialirkan ke masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News