kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BRI dan Holding UMi Berikan Kredit Tanpa Bunga Bagi Perempuan Pelaku Usaha


Selasa, 13 Februari 2024 / 16:15 WIB
BRI dan Holding UMi Berikan Kredit Tanpa Bunga Bagi Perempuan Pelaku Usaha
ILUSTRASI. Kontan - BRI Ultra Mikro Kilas Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) mengemban tugas baru sejak 13 September 2021, yakni melayani segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi). Jadi layanan yang berisikan entitas BRI di segmen usaha kecil dan menengah (UKM) termasuk mikro,  bergabung dengan layanan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Harapan terbentuknya holding adalah agar para pelaku usaha mikro tersebut bisa naik kasta yang lebih tinggi lagi. Tentu setelah mendapat ragam layanan di tiga layanan ultra mikro tersebut.

Menurut Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto, dalam ekosistem ultra mikro tersebut, porsi nasabah yang terbesar berasal dari Mekaar. Ini adalah program pinjaman modal ultra mikro yang menyasar kaum perempuan. Program tersebut digagas oleh PNM.

Baca Juga: Selain Kredit Usaha, BRI dan Holding UMi Sediakan Kredit Konsumtif Bagi Nasabah

 “Di ekosistem ultra mikro ini dari 36 juta nasabah yang paling banyak anggotanya Mekaar jumlahnya sekitar 15 jutaan, harapannya pesertanya bisa naik kelas,” ungkap Catur, Desember 2023 lalu.

Agar bisa mengoptimalkan layanan tersebut, PNM di setiap cabang gencar mencari nasabah potensial. Salah satunya adalah di Bali.

Di Pulau Dewata tersebut ada kelompok usaha perempuan potensial yang sudah mendapatkan dana dari PNM. Yaitu Kelompok Jimbaran 11, Kuta Selatan. Ini adalah sekelompok ibu yang bergelut di usaha kerajinan tangan. “Semua kerajinan tangan bisa kami buat,” sebut Purwaningsih, Ketua Kelompok Jimbaran 11, Kuta Selatan, kepada KONTAN di area wisata Uluwatu, Pecatu, Bali.

Menurut Purwaningsih, kelompoknya sudah mendapatkan pembiayaan dari PNM sebanyak tiga kali. Pinjaman kedua adalah sebesar Rp3 juta. Lantas pinjaman  ketiga sebesar Rp 5juta. Ini adalah pinjaman tanpa bunga. Selama ini beban bunga ditanggung oleh pemerintah.

Modal pinjaman tersebut, menurut Purwaningsih, digunakan kelompoknya sebagai modal usaha. Karena kerap kali saat membuat pesanan kerajinan, mereka selalu memakai uang rumah tangga. “Jadi rada bingung mengaturnya,” tuturnya.

Setelah mendapat dana dari PNM, biasanya kelompok ini langsung membagikannya kepada para anggota sesuai kebutuhan. Setelah bisa membuat produk kerajinan, sesuai pesanan, para anggota pun langsung melunasi pinjaman yang didapat dari PNM. “Ini membantu usaha kami,” katanya.

Cara mengakses pinjaman ultra mikro dari PNM cukup mudah. Account officer PNM akan langsung mendatangi kumpulan kelompok nasabah ataupun calon nasabah yang ingin bergabung, berdasarkan referral atau rekomendasi dari nasabah sebelumnya. Account officer ini akan meminta referensi kepada nasabah apakah ada tetangga sekitar yang membutuhkan modal usaha.

Kriterianya adalah mereka yang ingin memulai usaha ataupun telah memiliki usaha. Jika jumlah nasabah yang ingin ikut bergabung 10 orang atau lebih, mereka diarahkan untuk membentuk satu kelompok baru.

Baca Juga: Cara Mengikuti Program Jasa Manajemen dan Kemitraan PNM

Namun, jika yang ingin ikut bergabung kurang dari 10 maka akan disisipkan kepada kelompok yang sudah ada. "Untuk masuk dalam sebuah kelompok harus dengan persetujuan ketua serta anggota kelompok. Anggota kelompok harus berdomisili di wilayah yang relatif dekat untuk memudahkan pertemuan kelompok mingguan (PKM)," jelas Sekretaris Perusahaan PNM Dodot Patria Ary dalam kesempatan berbeda kepada KONTAN. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×