kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSI Catat Pembiayaan UMKM hingga Mei 2023 Capai Rp 37 Triliun


Senin, 10 Juli 2023 / 10:38 WIB
BSI Catat Pembiayaan UMKM hingga Mei 2023 Capai Rp 37 Triliun
ILUSTRASI. Teller melayani nasabah yang melakukan pembukaan rekening di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang The Tower, Jakarta (27/4/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memacu pembiayaan di segmen UMKM. Hingga Mei 2023, pembiayaan di segmen tersebut telah mencapai Rp 37 triliun.

Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan bahwa tak hanya dari sisi pembiayaan, BSI juga mengakselerasi segmen UMKM agar naik kelas baik dari sisi kapasitas usaha dan kualitas. Oleh karenanya, BSI mendorong agar UMKM ini nantinya tidak lagi berorientasi dalam lingkup lokal, melainkan sudah berkaca pada standar ekspor maupun global.

Dalam hal ini, pihaknya memperkuat fungsi BSI UMKM Centre di sejumlah kota di Indonesia untuk mendorong hal tersebut. Sebagai tahap awal, penguatan fungsi BSI UMKM Centre dilakukan di tiga wilayah yakni Aceh, Yogyakarta, dan Surabaya.

Melalui UMKM Center, Ngatari bilang BSI memberikan dukungan dalam berbagai bentuk mulai dari pembiayaan, pendampingan, hingga perluasan jejaring pemasaran dari hulu hingga hilir bagi para pelaku UMKM

Baca Juga: Kartu Kredit Bank dan Paylater Fintech, Mana yang Lebih Oke Digunakan?

“Kami juga menyiapkan mereka untuk bisa bersaing ke kancah global melalui pelatihan tahapan-tahapan ekspor,” kata Ngatari. 

Menurut Ngatari, sebelum memasuki pasar global, para pelaku UMKM masih menghadapi banyak tantangan yang selain harus diatasi oleh para pelaku UMKM sendiri juga memerlukan pendampingan juga solusi secara bersama-sama oleh para stakeholders.

Beberapa di antaranya yakni terkait dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, penguatan sumber daya manusia, pembinaan, pelatihan dan pendampingan. 

“Tentunya, para pelaku usaha ini tidak akan mampu jika bekerja sendirian. Oleh sebab itu, dibutuhkan ekosistem ekspor yang memadai dan kolaborasi para stakeholders untuk menyukseskan para pelaku UMKM kita masuk ke pasar global,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×