Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelesaian aset-aset busuk yang telah menjadi kredit macet menjadi fokus PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN dalam beberapa tahun terakhir.
Alhasil, recovery atas penjualan aset busuk tersebut dinilai telah berkontribusi signifikan terhadap pendapatan recovery alias recovery income yang didapat sepanjang 2024.
Baca Juga: Perbankan Mendulang Cuan Lewat Penjualan Aset Bermasalah di 2024
Elisabeth Novie Riswanti, Direktur Assets Management BTN menyatakan, sepanjang tahun 2024, Bank telah berhasil membukukan recovery lebih dari Rp 1,4 triliun terhadap kredit yang telah dilakukan write-off.
"Capaian ini meningkat lebih dari 45% terhadap periode yang sama di tahun 2023," kata Elisabeth kepada kontan.co.id, Selasa (7/1).
Elisabeth menyebutkan, pada kuartal keempat 2024 BTN telah berhasil melakukan Bulk Sales lebih dari Rp 1,3 triliun. Bulk sales pada tahun 2024 ini meningkat 50% jika dibandingkan dengan periode tahun 2023.
Baca Juga: Menteri BUMN Dorong BTN Jadi Bank Raksasa
Upaya lain diluar Bulk Sales juga tetap dilakukan untuk terus menurunkan jumlah kredit yang Non Performing. Metode penjualan asset melalui Lelang, Cessie juga terus ditingkatkan, baik selama tahun 2024 maupun di tahun 2025," kata Elisabeth.
Bank BTN selama tahun 2025 disebut akan terus aktif untuk melakukan penjualan asset bermasalah yang telah dilakukan write-off.
"Di tahun 2025 ini Bank BTN akan terus meningkatkan penjualan asset bermasalah, baik kredit NPL maupun kredit yang telah dilakukan writeoff. Penjualan ini tidak hanya menyasar segment kredit Komersial namun juga termasuk segment kredit Konsumer," jelasnya.
Selain itu, skema penjualan melalui Lelang Hak Tanggungan, cessie maupun melalui SKM (Surat Kuasa Menjual) akan terus ditingkatkan di samping akan kembali melakukan Bulk Sales.
Beberapa upaya untuk meningkatkan penjualan aset NPL juga terus dilakukan dengan mengembangkan Portal Rumah Murah.
Baca Juga: Ekspansi Kantor, BTN Membeli Tanah dan Bangunan Milik IFG Life
"Sehingga lebih banyak masyarakat yang bisa mengakses agunan siap jual dari Bank BTN disamping terus melakukan Investor Gathering untuk menambah jumlah investor yang dapat melakukan pembelian asset NPL," katanya.
Ia berharap, dengan beberapa program penjualan tersebut, pada tahun 2025 penjualan aset NPL dan yang sudah dilakukan write-off akan dapat terus ditingkatkan.
Alhasil recovery income terus tumbuh disamping menurunkan Rasio NPL Bank BTN secara signifikan di tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News