Reporter: Roy Franedya | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) memastikan akan menerbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) dan penerbitan saham baru (right issue) pada November 2012. Dari kedua aksi korporasi ini BTN telah menargetkan bisa memperoleh dana sebesar Rp 2,6-2,8 triliun yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan dan ekspansi kredit.
Direktur Keuangan dan Treasury Bank BTN Saut Pardede mengatakan berdasarkan pembicaraan dengan beberapa investor, pihaknya sudah sepakat untuk mematok bunga KIK-EBA setara dengan Surat Utang Negara (SUN) FR 28 plus 150-250 basis poin dengan tenor pinjaman selama 5 tahun. "Bila dihitung maka bunga yang kami berikan sekitar 6,8%-7,3% per tahun," ujarnya, Rabu (17/10).
Dalam aksi korporasi ini BTN telah menunjukkan 4 sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter). Yakni, Danareksa Securities, Trimegah Securities, Indopremier Securities dan Victoria Sekuritas. BTN juga telah menunjuk Bank Mandiri sebagai bank kustodian.
Terkait Right Issue, Saut menjelaskan mulai pekan depan BTN akan menggelar road show di kawasan Eropa dan Asia bersamaan dengan masa pembentukan harga (book building). "Selanjutnya kami akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas restrukturisasi permodalan perusahaan7 November 2012," tambah Saut.
Informasi saja, Dewan Perwakilan Rakyat DPR) telah menyetujui right issue sebesar 14,29%. Komposisinya 12,91% saham pemerintah dan 1,8% saham management stock option plan alias program saham karyawan (MSOP) yang belum diserap. Pasca right issue saham pemerintah akan turun menjadi 60% dan saham publik meningkat menjadi 40%.
Direktur Utama BTN Iqbal Latanro menjelaskan, dengan right issue, BTN bisa leluasa menyalurkan kredit. "Target rentang harga right issue diharapkan pada harga antara Rp1.250 sampai Rp1.800 per lembar saham. Sekarang sekitar Rp1.600 per lembar saham, sehingga kami nanti akan dapat Rp1,6 triliun-Rp1,8 triliun. Itu sudah cukup," katanya.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi rights. Yakni, Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas. Bahana akan bertindak sebagai joint lead underwriter. Pasca right issue BTN akan memiliki capital adequacy ratio (CAR) BTN bisa naik menjadi 19%. Per September CAR BTN berada di level 15,22%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News