kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.605   14,00   0,08%
  • IDX 8.132   14,18   0,17%
  • KOMPAS100 1.119   0,17   0,02%
  • LQ45 785   0,28   0,04%
  • ISSI 287   0,68   0,24%
  • IDX30 412   -0,04   -0,01%
  • IDXHIDIV20 464   -2,45   -0,52%
  • IDX80 123   0,28   0,23%
  • IDXV30 133   -0,29   -0,22%
  • IDXQ30 129   -0,64   -0,50%

BTPN akan evaluasi cabang konvensional


Senin, 11 September 2017 / 15:57 WIB
BTPN akan evaluasi cabang konvensional


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) akan memperbanyak titik layanan nasabah noncabang atau channel alternatif. Tujuannya, untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN bilang peningkatan channel alternatif ini untuk merupakan upaya bank melakukan efisinesi.

"Alternative channel cocok dengan perkembangan cabang terkini," kata Anika ketika ditemui dalam media briefing di Jakarta, Senin (11/9).

Channel alternatif ini berupa agen, ATM dan pusat pelayanan lain menggunakan digital banking. Peningkatan channel alternatif ini merupakan upaya BTPN untuk melakukan inovasi dan transformasi bisnis.

Hal ini seiring dengan berkembangnya digital banking yang memungkinkan melakukan transaksi di perbankan di mana dan kapan saja.

Alasan konversi cabang konvensional ke channel alternatif ini adalah karena biasanya nasabah datang ke cabang hanya untuk melakukan tarik dan setor tunai.

Dengan transformasi ini bisa menyederhanakan layanan. Nantinya cabang BTPN pensiunan dan mikro akan disederhanakan dengan branding cabang BTPN saja.

Dari awal tahun sampai Juni 2017 berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2017, BTPN tercatat mengurangi 51 kantor kas menjadi sebanyak 695 cabang. Selain itu kantor cabang utama berkurang 1 menjadi 84 cabang.

Sedangkan alternatif channel tercatat payment point bertambah 13 unit menjadi 161. Sedangkan ATM bertambah 6 unit menjadi 160 ATM yang tersebar diseluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×