Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan segera meneken perjanjian dua negara atawa bilateral agreement dengan Bank Negara Malaysia (BNM) pada September 2015. Penandatanganan bilateral agreement ini merupakan tindak lanjut dari memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan antara Bank Indonesia, OJK dan Bank Negara Malaysia (BNM) pada 31 Desember 2014 kemarin.
Poin-poin bilateral agreement seperti besaran modal yang diperlukan bagi bank asal Indonesia untuk membuka kantor cabang di Malaysia sudah disepakati. Selain itu, Bank Negara Malaysia juga sudah menyepakati untuk tidak membatasi jumlah gerai ATM dan lokasi gerai ATM bagi bank asal Indonesia.
Setidaknya ada dua bank BUMN yang tertarik untuk membuka cabang di negeri jiran tersebut yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
“Sudah ada titik terang, OJK sangat membantu. Kami terus koordinasi dengan OJK,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, Kamis (30/7).
Budi bilang, dengan bilateral agreement yang akan ditandatangani oleh OJK dan BNM ini, bank asal Indonesia dimudahkan untuk mencicil setoran modal sebesar RM 300 juta selama lima tahun. “Kami siapkan RM 60 juta,” ucap Budi.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto menambahkan, pihaknya tengah menyerahkan data-data serta dokumen terkait untuk persyaratan administrasi membuka cabang kepada pihak otoritas keuangan di Malaysia.
“Beberapa tim Bank Mandiri sudah melakukan penjajakan, mempelajari dan sudah berkoordinasi dengan otoritas di Malaysia. Kami sekarang diminta untuk menyerahkan data-data kepada mereka,” ujarnya.
Selain itu, bank berkode saham BMRI ini juga tengah menyiapkan dana yang akan digunakan sebagai modal untuk membuka kantor cabang di Malaysia.
Yang juga sedang dipelajari oleh Bank Mandiri adalah sinergi antara seluruh kantor cabang Bank Mandiri yang tersebar di luar negeri seperti di Singapura, Shanghai dan juga London.
“Kami ingin semua itu bersinergi, bisa dalam bentuk banking services maupun fee based. Itu yang sekarang sedang kami pelajari,” kata Sulaiman.
Lebih lanjut Sulaiman menuturkan, dengan menjadi Qualified Asean Bank (QAB), maka Bank Mandiri akan memiliki value edit bagi perseroan sebagai regional bank. Sehingga, Bank Mandiri tidak hanya besar di Indonesia tapi juga di regional.
Meski begitu, Bank Mandiri belum memastikan kapan akan membuka kantor cabang di Malaysia. “Saya kira belum akan tahun ini buka di Malaysia,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News