kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Buka layanan digital, TMLI klaim diserbu nasabah


Rabu, 21 Januari 2015 / 17:29 WIB
Buka layanan digital, TMLI klaim diserbu nasabah
ILUSTRASI. Yuk intip apa saja keuntungan yang bisa Anda rasakan dengan meletakan sofa di kamar tidur


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Semakin banyak perusahaan asuransi yang memanfaatkan layanan digital untuk memasarkan produknya. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, salah satunya. Perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Jepang tersebut tengah melakukan proyek percontohan untuk memasarkan produk asuransi lewat dunia maya.

Edy Purwanto, Wakil Direktur Utama Tokio Marine Life mengatakan, pihaknya telah meniti layanan digital sejak delapan bulan lalu. Adalah TM 50 dan TM Abadi, dua produk asuransi jiwa murni yang ditawarkan melalui situs resmi perseroan. Sejak meluncur di dunia maya, pusat layanan pelanggan perseroan diklaim diserbu nasabah.

“Animonya besar sekali. Hanya saja, kami masih terkendala dengan metode pembayaran yang masih melalui transfer bank, virtual account atau setoran lewat bank. Sehingga, hanya 10% dari total calon nasabah yang melanjutkan hingga ke transaksi pembayaran,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (21/1).

Bisnis pemasaran produk asuransi secara online ini, sambung dia, memiliki potensi besar dengan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang. Karenanya, layanan digital masih akan dikembangkan, dengan catatan hasil dari proyek percontohannya memenuhi harapan manajemen. “Jika hasilnya bagus, sesuai harapan, kami akan kembangkan ke sistem pembayaran,” terang dia.

Layanan digital ini merupakan bagian dari lini direct to consumer. Kontribusi premi dari lini direct to consumer ini sendiri masih mini, yaitu kurang dari 5%. Hingga saat ini, jalur distribusi keagenan masih menyumbang lebih dari 90% terhadap total pendapatan premi perseroan.

“Kita lihat empat bulan ke depan, sampai proyek percontohan ini selesai. Kalau hasilnya bagus ya kami akan kembangkan lagi layanannya, sistem pembayarannya. Sebab, biaya investasi dan promosinya tak sedikit,” imbuh Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×