Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga dana atau deposito perbankan nampaknya masih akan terus melandai. Hal ini tentunya sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang terus memangkas suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) hingga ke level 4% saat ini atau sekitar 100 basis poin (bps) di sepanjang semester I 2020.
Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id mengatakan, penurunan bunga dana salah satunya juga dipicu upaya bank menjaga tingkat biaya dana atau cost of fund (CoF). PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) semisal telah merespons kebijakan bank sentral tersebut.
Direktur Keuangan BNI Sigit Prastowo mengatakan dalam satu tahun ini BNI sudah memangkas suku bunga deposito sebanyak dua kali. "Sebagai hasilnya, CoF DPK Bank BNI di semester I 2020 sudah turun 32 bps secara year on year (yoy)," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (24/8).
Nah, di sisi likuiditas sebenarnya Bank BNI masih punya ruang cukup luas. Hal ini terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) yang ada di kisaran 87,8% di semester I 2020. LDR jauh lebih longgar dibandingkan LDR industri di bulan Mei 2020 yang sebesar 90,5%.
Melihat kondisi pasar dan likuiditas yang memadai, BNI melihat masih ada ruang untuk menurunkan bunga deposito agar CoF lebih bisa ditekan. Hanya saja, ada banyak pertimbangan sebelum hal itu bisa dilakukan terutama mengenai kebutuhan likuiditas BNI di masa mendatang serta suku bunga pasar.
"Hal ini juga kami lakukan untuk menjaga stabilitas eksternal dan sebagai langkah mendorong pemnulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19," kata Sigit.
Baca Juga: Cari bunga deposito tertinggi di awal pekan ini? Tengok daftarnya di sini
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim menyebut, sejak periode akhir 2019 hingga Agustus 2020 BCA sudah memangkas bunga deposito sebanyak 90 bps. "Suku bunga deposito BCA turun 90 bps dari 4,5% pada akhir tahun 2019 menjadi sebesar 3,6% pada Agustus 2020," ujarnya.
Menurut Vera, BCA memang akan terus menyesuikan tingkat suku bunga sesuai dengan kondisi pasar, sekaligus dengan mempertimbangkan aspek kompetitif. "Sebagai bagian dari sistem keuangan nasional, BCA turut serta mendukung stabilitas sistem keuangan dengan menetapkan kebijakan," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Treasury, international Banking and Specialis Asset Management PT Bank Mandiri Tbk Darmawan Junaidi mengatakan, hingga akhir tahun suku bunga kredit dan suku bunga dana memang berpeluang untuk turun.
Di semester I 2020 rata-rata bunga kredit Bank Mandiri sudah turun 160 basis poin (bps). Sementara bunga deposito turun 30 bps. Ke depan, penurunannya kemungkinan akan mengikuti besaran penyesuaian suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-day reverse repo rate (7DRR). "BI benchmark sudah turun dari 4,25% ke 4%. Kami melihat masih ada ruang untuk terus turun," ujarnya belum lama ini.
Darmawan juga memberikan sinyal kalau penurunan akan lebih dulu terjadi pada suku bunga dana pihak ketiga (DPK). Kisarannya antara lain sebesar 25-40 basis poin. Selain untuk mengikuti tren penurunan bunga di pasaran, hal itu juga dilakukan bank bersandi bursa BMRI ini untuk menjaga biaya dana.
Bukan cuma bank besar saja, bank kecil pun juga menggunting bunga deposito. Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk Daniel Budirahayu bilang saat ini bunga deposito perseroan ada di level 5,5%. Bunga tersebut sudah turun dari posisi 7% di awal tahun 2020. "Kemungkinan sampai akhir tahun bisa turun lagi 0,25%-0,50% bila pertumbuhan kredit masih lambat," ungkapnya.
Alasannya tentu untuk menurunkan biaya dana, di samping itu pertumbuhan kredit saat ini terus melambat dan pendapatan bunga trennya terus menurun karena relaksasi. Walhasil, salah satu cara untuk menjaga neraca keuangan tetap stabil adalah dengan memangkas bunga dana.
Sekadar informasi saja, merujuk data Bank Indonesia saat ini rata-rata suku bunga simpanan berjangka terus mengalami penurunan pada seluruh jenis tenornya. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, 12 serta 24 bulan terus menurun dari masing-masing 5,64%, 5,85%, 6,23%, 6,42% dan 7,26% pada Mei 2020 menjadi 5,52%, 5,73%, 6,15%, 6,34%, dan 7,19% pada Juni 2020.
Baca Juga: Bank Mandiri: Peluang penurunan suku bunga masih terbuka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News