Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dampak kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mematok batas atas (capping) bunga deposito sejak 1 Oktober 2014, mulai berefek ke penurunan simpanan deposito. Pertumbuhan simpanan pada Oktober–November 2014, cenderung melambat dari rata-rata sembilan bulan pertama 2014.
Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per November 2014 memperlihatkan, nilai simpanan deposito di bank umum per September 2014 berjumlah Rp 1.819,31 triliun. Bila pada akhir tahun 2013 jumlah simpanan deposito sebesar Rp 1.542,35 triliun, artinya terjadi penambahan Rp 276,96 triliun dalam waktu sembilan bulan, atau setara Rp 30,77 triliun per bulan.
Pasca capping bunga diberlakukan, simpanan deposito per November 2014 tercatat berjumlah Rp 1.853,72 triliun. Artinya, hanya ada pertumbuhan simpanan sebanyak Rp 34,41 triliun, atau setara Rp 17,20 triliun per bulan, pada periode Oktober–November 2014.
Tren perlambatan pertumbuhan simpanan deposito tersebut diakui oleh Bank Mandiri. Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri bilang, dana deposito di Bank Mandiri rata-rata tumbuh 1,77% per bulan, pada periode Desember 2013–September 2014. "Sementara dari September 2014 hingga Desember 2014, deposito tumbuh rata-rata kumulatif sebesar 0,14% per bulan," ungkap Rohan.
Demi memenuhi target pertumbuhan simpanan deposito sebesar 9%–11% pada tahun 2015, Bank Mandiri akan mempertimbangkan menaikkan bunga deposito.
Namun, Budi Satria, Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia mengatakan, rata-rata kenaikan deposito BRI tetap tumbuh di kisaran Rp 10 triliun–Rp 15 triliun per bulan. Budi mengaku tidak ada perlambatan simpanan deposito pasca capping diberlakukan. "Walau memang karakteristik deposan adalah mengejar bunga," ujar Budi.
Sementara Bank Central Asia (BCA) enggan menanggapi tren perlambatan pertumbuhan deposito ini. "Kami belum bisa menjawab data-data yang belum dipublikasikan," kata Raymon Yonarto, Kepala Divisi Perencanaan dan Keuangan BCA, Rabu (7/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News