Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Sejalan dengan mulai melonggarnya likuiditas tersebut, BRI akan mengkaji peluang penurunan suku bunga tahun ini. Hanya saja, Haru tidak memberi target berapa besar bunga kredit akan dipangkas.
Haryono Tjahrijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada memandang, penurunan JIBOR merupakan transmisi dari kebijakan bank sentral di kawasan regional yang telah memangkas suku bunga.
Menyusutnya JIBOR diharapkan diteruskan pada penurunan suku bunga dana dan pada akhirnya bunga kredit juga bisa dipangkas lebih cepat. "Penurunan bunga kredit akan jadi insentif bagi dunia usaha mengingat faktor virus corona yang telah mengganggu pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Likuiditas Bank Mayapada saat ini semakin longgar dengan posisi LDR sekitar 88,89%. Bank ini memprediksi penurunan bunga kredit akan butuh waktu sekitar 1-3 bulan sejak penyesuaian suku bunga dana.
Baca Juga: Hasil jajak pendapat Reuters: Ekonomi Turki diperkirakan tumbuh 5% di kuartal IV
Senada, Rully Nova Perwakilan manajemen sekaligus Tim Analis Bank Woori Saudara mengatakan, penurunan JIBOR merupakan indikasi bahwa transmisi bauran kebijakan dan instrumen moneter BI dalam pendalaman pasar keuangan berjalan baik.
Selain itu, dia menilai penurunan itu juga disebabkan oleh kredit yang masih melambat. Namun menurut Rully, turunnya JIBOR tersebut belum banyak mempengaruhi bunga kredit karena ekpektasi risiko kredit ke depan masih sangat tinggi
Sementara Fauzi Ichsan, Ekonom Senior memprediksi kondisi likuiditas perbankan akan semakin longgar ke depan. Rendahnya suku bunga global dan ditambah dengan kebijakan BI memangkas suku bunga acuan pekan lalu ke level 4,75% berdampak pada suku bunga di pasar sehingga mendorong likuiditas. "Penurunan bunga acuan akan memberikan ruang bagi LPS turunkan bunga penjaminan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News