kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Cari dana segar, perbankan bersiap ramaikan pasar obligasi


Senin, 25 Februari 2019 / 21:09 WIB
Cari dana segar, perbankan bersiap ramaikan pasar obligasi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan antar bank menjaring dana masyarakat semakin ketat. Ditambah lagi, bank juga harus bersaing dengan pemerintah seiring maraknya penerbitan surat berharga negara ritel yang menawarkan kupon lebih menjanjikan.

Kondisi ini membuat likuiditas di bank semakin padat. Perbankan harus mencari alternatif pendanaan lain untuk memperkuat permodalan dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya yang banyak dipilih adalah dengan terjun ke pasar obligasi.

Pasar obligasi tampaknya akan banyak diramaikan sektor perbankan tahun ini. Ada sejumlah bank yang sudah mempersiapkan diri untuk menerbitkan obligasi tahun ini. Salah satunya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang berencana menerbitkan obligasi bertahap atau penawaran umum berkelanjutan (PUB) Rp 20 triliun dalam jangka tiga tahun hingga 2021. Tahap pertama ditargetkan akan terbit paling lambat kuartal III 2019.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, persiapan untuk rencana tahap I tersebut sudah dimulai. Hanya saja, BRI belum menetapkan jumlah yang akan diterbitkan pada fase tersebut. "Belum kami putuskan berepa tahap I. Tetapi PUB akan tiga tahun senilai Rp 20 triliun." kata Haru kepada Kontan.co.id, Senin (25/2).

Meskipun tahun politik, Haru mengaku cukup percaya diri dengan rencana penerbitan surat utang tersebut. Sebab menurutnya, kondisi ekonomi global saat ini justru lebih mendorong masuknya investor ke Indonesia. Sesuai rencana, seluruh emisi obligasi itu akan digunakan memperkuat bisnis pembiayaan BRI khususnya UMKM.

Lalu ada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun. Bank pelat merat ini menargetkan issue surat utang itu akan dilakukan di kuartal II mendatang. "Saat ini persiapan sedang dimulai. Tampaknya ini akan dieksekusi usai Pilpres, tetapi prosesnya tidak ada kaitannya dengan politik, hanya bisnis as usual saja." jelas Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan BTN.

Kemudian, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) telah merencanakan penerbitkan surat utang senilai Rp 748 miliar pada kuartal IV. Itu terdiri dari obligasi subordinasi Rp 500 miliar dan penerbitan PUB 1 tahap III senilai Rp 248 miliar.

Semula BJBR berencana menerbitkan obligasi subordinasi di kuartal II. Namun, mundurnya jadwal tersebut bukan lantaran menyesuaikan dengan kebutuhan perseroan. Muhammad Asadi Budiman, Sekretaris Perusahaan BJBR bilang, posisi CAR mereka masih cukup sehat saat ini.

PT Bank Mayapada TBk (MAYA) juga berencana menerbitkan obligasi tahun ini. Namun, bank ini masih melihat perkembangan pasar sehingga belum menetapkan jumlah dana yang akan dirilis. Saat ini, bank ini lebih fokus mempersiapkan rencana rights issue dengan target dana sekitar Rp 2 triliun pada kuartal III.

Sementara, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan menerbitkan obligasi sekitar Rp 1 triliun-Rp 2 triliun di kuartal III atau IV mendatang.

Sementara Pefindo mencatatkan, ada permintaan rating surat utang dari 27 perusahaan per 18 Februari 2019 dengan nilai 28,09 triliun. Sekitar 12 perusahaan berasal dari sektor keuangan dan enam diantaranya merupakan bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×