Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) mencatat kinerja yang positif. Pasalnya, total pendapatan premi Avrist Assurance mencapai Rp 3,2 triliun. Hal ini meningkat lebih dari 100% jika dibandingkan dengan total premi 2018 yang hanya mencapai Rp 1,6 triliun.
Presiden Direktur Avrist Anna Leonita menyebutkan, hal itu di topang oleh penjualan melalui saluran distribusi Employee Benefit Division (EBD). Ia mengatakan, EBD memberikan kontribusi sebesar 36%, sementara 30% diikuti oleh bancassurance, 23% oleh agency dan 9% lainnya diikuti oleh program pensiun.
Baca Juga: Akhirnya asuransi unitlink bisa dipasarkan secara digital
“Tingkat solvabilitas Avrist Assurance pada tahun 2019 juga cukup baik, yakni berada pada level 428%. Angka ini lebih tinggi dari persyaratan OJK untuk modal minimum 120%,” jelasnya kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Meski ada pandemi, Anna menyebutkan pihaknya belum melihat dampak terhadap bisnisnya. Anna bilang, sampai akhir Kuartal I pihaknya masih mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Ia mengatakan, pertumbuhan itu di dorong oleh distribution channel agency yang mencapai Rp 50 miliar, angka itu melampaui pertumbuhan tahun lalu yang hanya Rp 23,8 miliar Ytd
“Sampai akhir Kuartal I 2020, kinerja Avrist masih positif. Hal itu dibuktikan dengan kontribusi distribution channel agency yang mencapai Rp 50 miliar. Jika dibandingkan dengan Kuartal I tahun lalu, angka ini telah melampaui angka tahun lalu di kuartal I yang mencapai Rp 23,8 miliar,” tambahnya.
Baca Juga: Insurtech Igloo gandeng Blibli dan Bhinneka pasarkan asuransi Covid-19
Lanjut ia, adapun produk yang memberikan kontribusi besar terhadap perusahaan ialah produk tradisional seperti Avrist Prime Protection, SEHATI serta Avrist Total Care.
Menurutnya, hal itu dikarenakan polis asuransi yang di tawarkan cukup sederhana, sehingga mudah di mengerti oleh semua kalangan. Tak hanya itu, keunggulan yang dimilik oleh masing-masing produk cukup memenuhi kebutuhan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News