Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. AIA Group Limited berhasil mencetak pertumbuhan new business sebesar 23% pada sembilan bulan tahun ini menjadi US$ 1.260 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 1.024 juta.
Menariknya, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi China, justru pasar AIA di China masih mampu memberi kontribusi. Bahkan, kembali menjadi pasar terkuat AIA dengan pertumbuhan value of new business yang luar biasa.
“China secara konsisten menjalankan strategi premier agency dengan peningkatan jumlah agen aktif, produktivitas agen yang lebih tinggi dan portfolio produk yang positif,” ujar Mark Tucker, Chief Executive and President AIA Group melalui rilis yang diterima KONTAN, Rabu (22/10).
Selain China, sambung dia, pertumbuhan luar biasa juga berasal dari pasar AIA di Hong Kong dan Malaysia, serta pertumbuhan konsisten dari AIA Singapura dan Thailand. Empat pasar AIA ini menyumbang pertumbuhan value of new business hingga double digit pada kuartal ketiga.
Sementara, pasar AIA lainnya masih terimbas efek negatif pergerakan nilai tukar dan pengetatan likuiditas perbankan, seperti di Indonesia. “Secara keseluruhan, margin value of new business naik menjadi 48,7%,” terang dia.
Adapun, annualised new premium AIA Group tercatat tumbuh 11% menjadi US$ 2.634 juta hingga kuartal ketiga tahun ini. Dengan total weighted premium income mencapai 13.939 juta atau tumbuh 8%.
AIA Group Limited memiliki anak perusahaan yang beroperasi di 17 negara di Asia Pasifik, yaitu Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, China, Korea, Filipina, Australia, Indonesia, Taiwan, Vietnam, Selandia Baru, Macau, Brunei dan memiliki 97% saham anak usaha di Sri Lanka, 26% di India dan kantor perwakilan di Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News