kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Cigna masih kaji aturan main COB asuransi


Rabu, 02 April 2014 / 19:12 WIB
Cigna masih kaji aturan main COB asuransi
ILUSTRASI. Paket yang hadir dalam Promo 11.11 Raa Cha di antaranya ada ?Paket Serba Rp 11.000? & ?Paket Hemat Makan Berdua?. (Dok/Raa Cha)


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rampungnya kordinasi manfaat atau Cordination of Benefit (COB) antara Badan Penjamin Sosial (BPJS) Kesehatan dengan asosiasi asuransi umum Indonesia (AAUI) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada Rabu (2/4) kemarin ternyata tidak serta merta membuat perusahaan asuransi langsung bisa melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Pasalnya, perusahaan asuransi masih belum mendapatkan aturan main COB tersebut. Tak terkecuali PT Asuransi Cigna.

Chief Marketing Officer Cigna, Reginald Josiah Hamdani mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan template terkait COB tersebut. Biarpun begitu, Cigna sendiri sudah cukup lama mendengar mengenai rencana COB BPJS kesehatan dengan perusahaan asuransi. Namun untuk saat ini pihaknya masih harus menunggu aturan main COB tersebut dari asosiasi untuk dikaji terlebih dahulu.

"Kita masih menunggu dari asosiasi. Nantinya akan kita kaji terlebih dahulu, perlu dilihat-lihat dulu aturan mainnya seperti apa. Yang pasti kita selalu positif dalam melihat COB ini," ujarnya.

Terkait permintaan dari Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Fachmi Idris yang menghimbau perusahaan asuransi untuk menurunkan preminya, Regi bilang bahwa produk asuransi yang dijual oleh Cigna selama ini masih cukup terjangkau.

"Kita banyak berfokus pada produk low premium. Premi kita sudah cukup terjangkau, ada yang mulai dari Rp 50.000 - Rp 60.000 dan sudah bisa mendapatkan santunan rawat inap. Untuk kedepan kita akan terus fokus untuk membuat produk yang mudah dan terjangkau," ujarnya.

Regi menambahkan, dengan adanya COB tersebut maka perusahaan asuransi akan bisa memberikan layanan yang tidak bisa diberikan oleh BPJS Kesehatan dan sifatnya saling melengkapi. COB ini dibentuk atas dasar untuk memberikan yang terbaik pada konsumen. Biarpun BPJS Kesehatan juga bermain di kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas, toh tidak lantas akan mematikan industri asuransi karena masyarakat juga pasti masih memerlukan layanan tambahan yang lebih baik. Justru dengan adanya COB tersebut, pihaknya akan semakin berfokus pada segmen low premium.
 
"Nantinya juga kita akan keluarkan produk yang harganya lebih terjangkau," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×