kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

CIMB Niaga Auto Finance Menilai Prospek Pembiayaan Syariah Masih Besar


Selasa, 18 Juni 2024 / 07:00 WIB
CIMB Niaga Auto Finance Menilai Prospek Pembiayaan Syariah Masih Besar
ILUSTRASI. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut prospek pembiayaan syariah masih punya potensi besar ke depannya.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut prospek pembiayaan syariah masih punya potensi besar ke depannya. 

Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan hal itu karena populasi Islam terbanyak di dunia adalah Indonesia.

"Kami melihat bahwa populasi yang banyak itu sebagai opportunity bussiness. Secara bisnis, sangat masuk akal kalau mengedepankan syariah di populasi muslim terbanyak di dunia," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (12/6).

Ristiawan menerangkan produk syariah bukan hanya diambil oleh nasabah muslim, melainkan non-muslim juga. Hal itu karena berbagai macam benefit yang didapat. Dia menambahkan pada akhirnya semua itu balik lagi ke pilihan masing-masing nasabah lebih memilih produk syariah atau lainnya. 

Baca Juga: Multifinance Terapkan Berbagai Strategi Jitu untuk Menekan Tingkat Kredit Bermasalah

Meski prospek pembiayaan syariah masih besar, Ristiawan menyampaikan perusahaan tidak akan terlalu agresif untuk mendorong sektor tersebut pada tahun ini. Namun, dia hanya bilang secara keseluruhan perusahaan menargetkan total pembiayaan bisa tumbuh double digit pada 2024.

Sebelumnya, Ristiawan sempat menjelaskan penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah CNAF sebesar Rp 1,21 triliun per Mei 2024. Nilai tersebut turun 16%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,45 triliun.

Secara keseluruhan, dia mengatakan CNAF mencatat total pembiayaan baru per Mei 2024 mencapai Rp 3,9 triliun. Nilai itu naik 23%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,17 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×