Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mengklaim diri sebagai salah satu bank teraktif yang melaksanakan jasa perwaliamanatan di pasar modal Indonesia. Hingga akhir Maret 2012, CIMB Niaga telah dipercaya menjadi wali amanat bagi 126 penerbitan obligasi di Indonesia, dengan total nilai penerbitan obligasi sekitar Rp49 triliun.
Bank yang dikendalikan oleh investor asal Malaysia ini melihat peluang yang cukup besar di pasar obligasi.
”Ini sekaligus bentuk dukungan kami terhadap perkembangan pasar modal,” ungkap Agus Susanto, Head of Securities Services CIMB Niaga.
Menurut Agus, salah satu strategi yang dilakukan adalah penggunaan otomasi sistem kerja untuk jasa Wali Amanat melalui sistem ’C-TAS (CIMB Niaga Trustee and Agency System)’.
”Dengan C–TAS, risiko operasional dapat diminimalisir dengan adanya early warning system dan pengawasan yang dilakukan secara berjenjang. Selain itu, sistem ini juga berfungsi sebagai alat pendaftaran data dokumen, jelas Agus sambil berpromosi.
Selain itu, jasa Wali Amanat CIMB Niaga juga telah memperoleh Sertifikat Kesesuaian Syari’ah yang diberikan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), Majelis Ulama Indonesia (MUI).
”Ini semakin menambah keyakinan masyarakat untuk menggunakan jasa Wali Amanat CIMB Niaga karena instrumen investasi syari’ah yang kami tangani sudah diproses sesuai prinsip syari’ah dan fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI,” ungkap Agus.
Perlu diketahui, CIMB Niaga menjadi bank swasta pertama yang memperoleh ijin melaksanakan kegiatan perwaliamanatan pada 1991 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia. Hingga saat ini, jasa Wali Amanat CIMB Niaga memiliki pangsa pasar sekitar 18% dari total obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News