Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menargetkan piutang pembiayaan pada tahun ini tumbuh single digit. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan CNAF menargetkan dapat menyalurkan piutang pembiayaan sebesar Rp 8,12 triliun pada 2025.
"Target ini tumbuh 9%, jika dibandingkan dengan target pada 2024 yang sebesar Rp 7,42 triliun," ucapnya kepada Kontan, Selasa (4/2).
Target yang dipasang CNAF juga tak beda jauh dengan proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Adapun APPI menargetkan piutang pembiayaan bisa tumbuh 7%-8% pada 2025. Ristiawan menilai target yang dipasang APPI tersebut masih cukup realistis untuk dapat dicapai.
Baca Juga: CNAF Andalkan Pendanaan Lewat Skema Joint Financing dengan Induk Usaha
Mengenai target yang dipasang APPI sebesar single digit, Ristiawan menilai target itu juga berkaitan dengan kondisi pada tahun ini. Dia tak memungkiri tahun ini diproyeksikan menjadi tahun yang cukup menantang bagi industri multifinance. Tantangan yang cukup menantang itu didukung dengan berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi global yang belum stabil dan juga ketegangan geopolitik yang masih berlangsung.
"Dengan demikian, turut berdampak ke daya beli masyarakat yang diprediksi masih melemah," ungkapnya.
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF)Bukukan Laba Rp 583 miliar di 2024
Selain itu, Ristiawan mengatakan adanya kebijakan dalam negeri, seperti opsen pajak kendaraan juga turut menjadi pemberat bagi industri otomotif. Meskipun demikian, dia menyampaikan diversifikasi produk menjadi salah satu peluang yang dapat dilakukan untuk mengatasi segala tantangan yang ada dan demi keberlangsungan bisnis.
"Oleh karena itu, pada 2025, CNAF akan melakukan diversifikasi produk pembiayaan emas sebagai salah satu inovasi untuk mempertahankan kinerja bisnis tetap tumbuh positif dan berkelanjutan," kata Ristiawan.
Sementara itu, CNAF mencatatakan total piutang pembiayaan pada Januari 2025 sebesar Rp 10,6 triliun. Nilai itu tumbuh 33%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,99 triliun. Ristiawan menerangkan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan di CNAF. Dia bilang CNAF akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat.
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Bidik Piutang Pembiayaan Syariah Rp 3,93 Triliun Tahun 2025
Selanjutnya: Jadi Pekerja Work Smart Tahun 2025 Dengan Platform Kerja berbasis AI
Menarik Dibaca: Jadi Pekerja Work Smart Tahun 2025 Dengan Platform Kerja berbasis AI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News