Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski pembahasan Coordination of Benefit (CoB) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih berlangsung, namun sejumlah perusahaan asuransi komersial tetap menyiapkan diri untuk mencari ceruk pasar yang masih tersedia. Maklum, leletnya pembahasan membuat beberapa nasabah korporasi memilih menahan diri.
Bagi PT Asurnasi Sinar Mas (ASM), di tahun ini mereka akan fokus mengejar korporat-korporat besar yang memilih untuk membayar premi ganda. Pasalnya beberapa perusahaan besar tak ingin pelayanan kesehatannya berkurang bila hanya mengandalkan BPJS Kesehatan.
Menurut Direktur ASM Dumasi MM Samosir, potensi pasar korporat yang lebih memilih membayar premi ganda terbilang cukup besar. Sejak bisnis asuransi kesehatan mereka melempem di tahun lalu, pencarian nasabah segmen ini terus mereka lakukan.
Bahkan dengan menariknya segmen ini, ia menyebut pencarian nasabah korporat yang memilih double premi menjadi fokus mereka untuk menggenjot kinerja asuransi kesehatan tahun ini. "Di pipeline kami sudah ada beberapa perusahaan yang prospeknya bagus," kata dia, Selasa (10/3).
Ia menambahkan, meski nasabah korporat memilih membayar premi ganda namun ASM tidak bisa memberi premi yang lebih ringan dari seharusnya. Lain ceritanya bila skema CoB bisa berjalan sesuai kesepakatan awal.
Dalam kesepakatan awal premi asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi komersial bisa didiskon bila skema koordinasi manfaat ini jalan. Karena biaya klaim akan ditutup terlebih dahulu oleh BPJS Kesehatan. "Namun skemanya sendiri tidak jalan maka tak mungkin kita kasih diskon," ungkapnya.
Di tahun ini sendiri ASM berharap bisa mengumpulkan premi sampai Rp 900 miliar dari lini bisnis asuransi kesehatan. Sementara di tahun lalu, premi dari lini bisnis ini melorot 20% secara year on year menjadi Rp 648 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News