CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

CoB mandek, ASM fokus premi ganda


Selasa, 10 Maret 2015 / 17:10 WIB
CoB mandek, ASM fokus premi ganda
ILUSTRASI. Kenapa Eksim Sering Kambuh? Berikut Penyebabnya


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski pembahasan Coordination of Benefit (CoB) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih berlangsung, namun sejumlah perusahaan asuransi komersial tetap menyiapkan diri untuk mencari ceruk pasar yang masih tersedia. Maklum, leletnya pembahasan membuat beberapa nasabah korporasi memilih menahan diri.

Bagi PT Asurnasi Sinar Mas (ASM), di tahun ini mereka akan fokus mengejar korporat-korporat besar yang memilih untuk membayar premi ganda. Pasalnya beberapa perusahaan besar tak ingin pelayanan kesehatannya berkurang bila hanya mengandalkan BPJS Kesehatan.

Menurut Direktur ASM Dumasi MM Samosir, potensi pasar korporat yang lebih memilih membayar premi ganda terbilang cukup besar. Sejak bisnis asuransi kesehatan mereka melempem di tahun lalu, pencarian nasabah segmen ini terus mereka lakukan.

Bahkan dengan menariknya segmen ini, ia menyebut pencarian nasabah korporat yang memilih double premi menjadi fokus mereka untuk menggenjot kinerja asuransi kesehatan tahun ini. "Di pipeline kami sudah ada beberapa perusahaan yang prospeknya bagus," kata dia, Selasa (10/3).

Ia menambahkan, meski nasabah korporat memilih membayar premi ganda namun ASM tidak bisa memberi premi yang lebih ringan dari seharusnya. Lain ceritanya bila skema CoB bisa berjalan sesuai kesepakatan awal.

Dalam kesepakatan awal premi asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi komersial bisa didiskon bila skema koordinasi manfaat ini jalan. Karena biaya klaim akan ditutup terlebih dahulu oleh BPJS Kesehatan. "Namun skemanya sendiri tidak jalan maka tak mungkin kita kasih diskon," ungkapnya.

Di tahun ini sendiri ASM berharap bisa mengumpulkan premi sampai Rp 900 miliar dari lini bisnis asuransi kesehatan. Sementara di tahun lalu, premi dari lini bisnis ini melorot 20% secara year on year menjadi Rp 648 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×