kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini


Jumat, 18 Februari 2022 / 18:49 WIB
Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini
ILUSTRASI. Dana Kelolaan Investasi Dana Pensiun Diproyeksi Terus Bertumbuh pada Tahun Ini


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam mengelola investasinya, sampai akhir tahun 2021 lalu industri Dana Pensiun ternyata masih banyak menempatkan asetnya ke obligasi terutama pada Surat Berharga Negara (SBN). Hal tersebut dikarenakan tren suku bunga deposito yang terus menurun sehingga ada perubahan penempatan aset dari deposito ke SBN.

Seperti yang di lihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021, investasi dana pensiun ke SBN menyentuh Rp 92,60 triliun, naik 23,40% dari periode sama tahun lalu yang hanya menyentuh Rp 75,04 triliun. Alhasil, SBN menjadi instrumen paling besar yang dimiliki oleh industri dapen yang total investasinya mencapai Rp 316,98 triliun.

Sementara itu, aset deposito berjangka yang sebelumnya menjadi instrumen terbesar dengan nilai Rp 86,21 triliun di Desember 2020, turun 3,4% yoy menjadi Rp 83,59 triliun.

Baca Juga: Moeldoko: Permenaker 2/2022 Muncul untuk Hindari Tumpang Tindih JHT dengan JKP

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan, di tahun ini portofolio yang masih akan menjadi andalan industri Dapen masih relatif sama, namun yang akan mengalami kenaikan pada portofolio SBN dan Saham Bursa.

"Proyeksi dana kelolaan Dana Pensiun PPMP dan PPIP diproyeksikan naik 5%, sementara hasil investasi diproyeksikan naik rata 7,5%, faktor pendorongnya pada portofolio yang carry over dan investasi pada pasar saham diharapkan dapat mendorong ROI 2022 akan lebih tinggi 0,5% s/d 1,00%," ujar Bambang kepada kontan.co.id, Jumat (18/2).

Bambang menyebut, peluang di tahun ini yaitu, apabila dapat memanfaatkan naiknya IHSG secara selektif. Sementara tantangannya adalah, tingkat suku bunga yang semakin menurun, sehingga optimalisasi investasi yaitu ke pasar uang.

Baca Juga: Hotman Paris Ingatkan Menaker Kasus Asabri dan Jiwasraya Jika JHT Buruh Ditahan

"Strategi investasi Dapen di tahun ini, kami menempatkan pada SBN, dan pada Saham Bursa secara selektif dengan sistem Siap Untuk dijual (AFS), dan mengurangi investasi pada mutual funds yang bermasalah," kata Bambang.

Sedikit berbeda, Ketua Umum Perkumpulan DPLK Nur Hasan menyebut, portofolio yang masih menjadi andalan DPLK di tahun ini yaitu, deposito, obligasi pemerintah, dan obligasi korporasi.

Nur Hasan mengaku, untuk aset DPLK unaudited per Desember 2021 mencapai Rp 117 triliun atau alami kenaikannya 6%.

"Faktor pendorongnya yaitu, masalah kesadaran dari pemberi kerja peserta, selain itu kalau kita lihat dengan UU Cipta Kerja yang baru dan juga PP 35 khususnya pasal 58 yang di dalamnya mendorong bahwa kewajiban imbal pasar kerja bisa di cadangkan menggunakan DPLK, hal tersebut mendorong kesadaran perusahaan untuk mencadangkan imbal pasar kerja menggunakan DPLK," ungkap Nur Hasan.

Di tahun ini DPLK memproyeksikan investasi dana kelolaan berada di kisaran 10%-11%. Nur Hasan mengatakan, optimismenya yaitu, karena dari 2019-2021 di tengah industri keuangan lain mengalami penurunan, DPLK justru ada atraction untuk mendapatkan kenaikan aset, selain itu juga di dukung adanya DPLK baru yang hadir.

Sementara itu, DPLK Muamalat menyampaikan bahwa, tahun 2022 akan jadi tahun capital market, mengingat dampak dari pandemi juga sedikit demi sedikit sudah tidak terlalu berpengaruh kepada pergerakan pasar.

Oleh karena itu, perusahaan memproyeksikan sukuk masih menjadi instrumen yang jadi andalan pada tahun ini, mengingat suku bunga masih mengalami trend rendah, dilanjutkan dengan saham dan reksadana syariah yang juga dapat diperhitungkan karena tahun lalu sudah mengalami pelemahan.

Baca Juga: Meski Tak Aktif Mengiur, Pekerja Masih Dapat Pertambahan Nilai Investasi JHT

Senior Vice President & Executive DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati mengatakan, peluang dan tantangan di tahun ini yaitu, dari sisi investasi adalah return/tingkat suku bunga. "Karena portofolio pada dana pensiun kami 70% pada instrumen deposito, dimana return deposito saat ini semakin kecil," ujar Sulistyowati.

Pihaknya memproyeksikan dana kelolaan di tahun 2022 akan mencapai Rp 1,55 triliun. Faktor pendorongnya, yaitu kenaikan dana kelolaan tentunya dari iuran peserta dan hasil pengembangannya. Sementara realisasi dana kelolaan di2021 yaitu sekitar Rp 1,45 triliun.

"Strategi investasi pada tahun ini adalah kami akan berusaha mensosialisasikan dan mengajak para peserta/calon peserta tentang beberapa pilihan instrumen pasar modal yang memberikan peluang return investasi lebih tinggi dari deposito," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×