Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar dalam jajaran Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV mencatatkan peningkatan dana mengendap atau dana float pada uang elektroniknya periode Kuartal I-2024.
Peningkatan dana mengendap pada uang elektronik ini sejalan dengan meningkatnya transaksi masyarakat dalam menggunakan uang elektronik untuk berbagai kebutuhan pembayaran.
Jika melihat data Bank Indonesia, dana float uang elektronik Bank tercatat sebesar Rp 4,02 triliun per Februari 2024, naik 10,74% secara tahunan (yoy) dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,63 triliun per Februari 2023.
Baca Juga: Dana Mengendap pada Uang Elektronik Bank KBMI IV Kian Gendut
Sementara itu, jika melihat total jumlah kartu uang elektronik yang diterbitkan, tercatat sebanyak 105,29 juta per Februari 2024, naik sekitar 15% yoy dari tahun sebelumnya 91,59 juta per Februari 2023.
Adapun jika dilihat pada masing-masing bank KBMI 4 yang menerbitkan uang elektronik, juga mencatatkan pertumbuhan dana mengendap pada Kuartal I-2024.
Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang mencatatkan peningkatan dana mengendap pada uang elektroniknya Flazz BCA sebesar 13,75% yoy, dengan nilai dana mengendap sekitar Rp 1,27 triliun pada Kuartal I-2024. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, dana mengendap pada Flazz BCA tercatat mencapai Rp 1,11 triliun.
Baca Juga: Transaksi Belanja Melalui Uang Elektronik Bank Mandiri Tembus Rp 22 Triliun di 2023
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan, jumlah dana mengendap pada Flazz BCA diproyeksikan akan tetap meningkat hingga akhir tahun 2024.
"Kami memproyeksikan adanya peningkatan nilai dana mengendap pada Flazz seiring pertumbuhan transaksi dan kebutuhan masyarakat terhadap produk tersebut," kata Hera kepada Kontan, Rabu (15/5).