kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana Mengendap pada Uang Elektronik Bank KBMI IV Semakin Besar


Kamis, 16 Mei 2024 / 05:35 WIB
Dana Mengendap pada Uang Elektronik Bank KBMI IV Semakin Besar
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran menggunakan uang elektronik pada kasir gerai kuliner di Tangerang Selatan, Selasa (27/7/2021). Dana Mengendap pada Uang Elektronik Bank KBMI IV Semakin Besar.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar dalam jajaran Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV mencatatkan peningkatan dana mengendap atau dana float pada uang elektroniknya periode Kuartal I-2024.

Peningkatan dana mengendap pada uang elektronik ini sejalan dengan meningkatnya transaksi masyarakat dalam menggunakan uang elektronik untuk berbagai kebutuhan pembayaran.

Jika melihat data Bank Indonesia, dana float uang elektronik Bank tercatat sebesar Rp 4,02 triliun per Februari 2024, naik 10,74% secara tahunan (yoy) dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,63 triliun per Februari 2023.

Baca Juga: Dana Mengendap pada Uang Elektronik Bank KBMI IV Kian Gendut

Sementara itu, jika melihat total jumlah kartu uang elektronik yang diterbitkan, tercatat sebanyak 105,29 juta per Februari 2024, naik sekitar 15% yoy dari tahun sebelumnya 91,59 juta per Februari 2023.

Adapun jika dilihat pada masing-masing bank KBMI 4 yang menerbitkan uang elektronik, juga mencatatkan pertumbuhan dana mengendap pada Kuartal I-2024.

Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang mencatatkan peningkatan dana mengendap pada uang elektroniknya Flazz BCA sebesar 13,75% yoy, dengan nilai dana mengendap sekitar Rp 1,27 triliun pada Kuartal I-2024. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, dana mengendap pada Flazz BCA tercatat mencapai Rp 1,11 triliun.

Baca Juga: Transaksi Belanja Melalui Uang Elektronik Bank Mandiri Tembus Rp 22 Triliun di 2023

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan, jumlah dana mengendap pada Flazz BCA diproyeksikan akan tetap meningkat hingga akhir tahun 2024. 

"Kami memproyeksikan adanya peningkatan nilai dana mengendap pada Flazz seiring pertumbuhan transaksi dan kebutuhan masyarakat terhadap produk tersebut," kata Hera kepada Kontan, Rabu (15/5).

Lebih lanjut Hera menyebut meningkatnya pengendapan dana di Flazz BCA sejalan dengan tren transaksi penggunanya yang positif dari waktu ke Waktu. 

Hal ini ditandai dengan adanya pertumbuhan frekuensi transaksi Flazz 5,9% yoy pada Kuartal I-2024, dengan lebih dari 255 juta transaksi. Adapun nominal transaksi lebih dari Rp 3,7 triliun. 

Per Maret 2024, tercatat lebih dari 26 juta kartu Flazz BCA yang beredar di masyarakat. Pengisian dana Flazz BCA dapat diisi ulang melalui myBCA dan BCA mobile, dan dapat Top Up di berapa mitra partner yang bekerjasama dengan BCA.

Baca Juga: Ambisi Jadi KBMI IV, BSI Ingin Tambah Modal dari Alokasi Laba Bersih

Bank Lainnya yang mencatatkan pertumbuhan dana mengendap pada uang elektroniknya (e-money) adalah PT Bank Mandiri Tbk, bank berlogo pita emas ini mencatatkan total dana mengendap pada e-money sekitar Rp 1,86 triliun pada Kuartal I-2024, naik 4,44% yoy dari posisi tahun sebelumnya yang sekitar Rp 1,78 triliun pada Kuartal I-2023.

Sejalan dengan itu transaksi e-money pada Maret 2024 juga mencatatkan peningkatan terdorong dari momentum mudik lebaran, dimana para pengguna melakukan banyak transaksi pada pembayaran tarif jalan tol. 

"Di tahun 2024 sendiri dana pengendapan di e-Money optimis akan tetap tumbuh seiring dengan bertambahnya penyebaran jumlah kartu dan pengguna e-Money," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Ali Usman kepada Kontan, Rabu (15/5).

Baca Juga: Kebijakan Restrukturisasi Covid-19 Berakhir, KBMI IV Pastikan Rasio LAR & NPL Terjaga

Lebih lanjut Ali merinci, saat ini jumlah Kartu e-Money Bank Mandiri yang beredar per April 2024 tercatat sebanyak 35 juta kartu. Adapun untuk transaksi e-moeny berupa Top Up dan Purchase YTD tercatat tumbuh 15% yoy.

"Sampai dengan akhir tahun 2024 ditargetkan pertumbuhan kartu akan meningkat sebanyak 12% secara YoY, dan transaksi e-money untuk Top Up & Purchase diproyeksikan bisa tumbuh 25%," ungkap Ali.

Di sisi lain, bank PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) juga mencatatkan pertumbuhan dana mengendap pada uang elektroniknya di Kuartal I-2024, dimana BRIZZI tumbuh 13% yoy menjadi Rp 517 miliar, dan BNI TapCash tumbuh 29,54% yoy menjadi Rp 228 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×