kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Kredit Macet Sektor Perumahan Terus Menanjak, Begini Penjelasan BI


Rabu, 16 Juli 2025 / 17:23 WIB
Kredit Macet Sektor Perumahan Terus Menanjak, Begini Penjelasan BI
ILUSTRASI. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk segmen KPR konsisten menanjak setidaknya dalam setahun terakhir.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pemburukan kualitas kredit menghantui segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Bagaimana tidak, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk segmen KPR konsisten menanjak setidaknya dalam setahun terakhir.

Jika mengacu pada data Bank Indonesia per Mei 2025, rasio NPL untuk segmen KPR berada di level 3,11%. Angka tersebut lebih tinggi dari posisi Mei 2024 dan Desember 2024 yang masing-masing berada di level 2,60% dan 2,62%.

Tak hanya itu, level NPL segmen KPR per Mei 2025 juga menjadi yang tertinggi sepanjang 2025 berjalan. Trennya dari bulan ke bulan memang terus meningkat dan tak pernah turun.

Baca Juga: BTN Beberkan Penyebab Rasio Kredit Macet KPR Merangkak Naik

Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengakui memang ada kenaikan untuk NPL di sektor perumahan ini. Data terbaru yang BI miliki, NPL di sektor ini berada di level 3,17%.

“Itu sebenarnya masih belum terlalu meningkat tajam,” ujar Juda, Rabu (16/7).

Juda menyebut, saat ini NPL untuk sektor perumahan ini tertinggi ada untuk kelompok pendapatan yang menengah. Untuk segmen kelompok tersebut, NPL nya berada di level 4,5% 

Sementara itu, NPL sektor perumahan di kelompok pendapatan rendah justru tercatat lebih baik. NPL untuk masyarakat dengan pendapatan rendah berada di level 2,7%.

Juda pun menegaskan pihaknya akan terus memonitor perkembangan kredit di sektor ini. Tak terlepas juga selalu melihat tren dari kualitas kredit yang disalurkan.

“Kami akan lakukan koordinasi juga dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan.” imbuhnya.

Baca Juga: Daya Beli Melemah, Rasio Kredit Macet KPR Semakin Meningkat

Selanjutnya: IEU-CEPA Hampir Final, Ekspor Tekstil ke Eropa Dibidik Tembus US$100 Juta

Menarik Dibaca: Tayang September, Official Teaser Trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Dirilis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×