kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari sentuhan jari bisa punya rumah sendiri


Kamis, 23 Februari 2017 / 17:22 WIB
Dari sentuhan jari bisa punya rumah sendiri


Reporter: Adi Wikanto, Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

Wajib online

Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, menganalisa, sistem pelayanan online di sektor KPR memang semakin marak dilakukan perbankan. "Sekarang mulai bergeser kesana (KPR online)," ujar Ali.

Perbankan yang menggeluti bisnis KPR memang sudah seharusnya menyediakan layanan online, baik melalui aplikasi ponsel ataupun komputer. Mengingat, pasar KPR adalah anak muda, calon pembina rumah tangga yang suatu saat akan membeli rumah atau apartemen.

Disisi lain, generasi mudah sudah kecanduan layananan online. Sebagian besar pengguna internet adalah anak muda.

Sumber: Survei APJII 2016

Sumber: Survei APJII 2016

Oleh karena itu, Ali meyakini, KPR online akan menguntungkan konsumen dan perbankan, serta industri properti. Konsumen akan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat dan praktis, sehingga bisnis KPR dan properti makin kencang pula pertumbuhannya.

Anton Sitorus, Head of Research & Consultancy Research & Consultanc, PT Savills Consultants Indonesia, menyebut, layanan online di bisnis KPR merupakan keniscayaan yang tak terelakkan. Namun, digitalisasi pelayanan KPK yang ada selama ini belum sesuai harapan. "Karena belum 100% digital," kata Anton.

Ia mengkritisi, sistem online di bisnis KPR hanya berupa pengajuan kredit dan penyampaian data-data saja. Setelah itu, nasabah tetap harus ke kantor cabang bank untuk mengurus administrasi dan lain-lain.

Menurut Anton, bank harus memperbaiki sistem online di pelayanan KPR ini. Sistem online harusnya memudahkan dan meminimalkan kewajiban nasabah datang ke bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×