Reporter: Maizal Walfajri | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. OVO menjadi pemimpin pasar uang elektronik di Tanah Air. Berdasarkan nilai transaksi, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, uang digital keluaran PT Visionet Internasional ini menguasai 37% pangsa pasar.
Di posisi kedua ada GoPay. Uang elektronik milik Gojek ini mencaplok 17% pangsa pasar. Dan, di tempat ketiga adalah Bank Mandiri dengan pangsa 13%.
Direktur OVO Harianto Gunawan enggan berkomentar banyak. "Tanya ke Bank Indonesia soal itu. Kami dari OVO lebih bagaimana mempercepat inklusi keuangan," katanya, Senin (23/9).
Baca Juga: Jalin kerja sama strategis, OVO punya investasi di Bareksa?
Yang terang, Harianto bilang, tiga transaksi paling besar dan menjadi fokus OVO adalah transportasi, e-commerce, dan ritel termasuk food and beverage.
Untuk menggenjot transaksi, OVO menggandeng nama-nama besar. Misalnya untuk e-commerce, OVO berkongsi dengan Tokopedia menjadi dompet digital startup berstatus unicorn itu.
Di sektor transportasi, OVO bekerjassama dengan Grab yang sudah menyandang status decacorn di kawasan Asia Tenggara.
Harianto menyebutkan, tahun lalu, pengguna OVO meningkat 400%. Sementara volume transaksi OVO tumbuh 75 kali lipat menjadi satu miliar transaksi.
Pemain baru uang elektronik, LinkAja, besutan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), menduduki peringkat delapan, dengan pangsa pasar 3%.
"Untuk data itu belum bisa kami komentar," ujar Chief Executive Officer Finarya Danu Wicaksana. Namun, ia menyatakan, hingga kini transaksi LinkAja meningkat hingga 400%.
Baca Juga: LinkAja luncurkan fitur top up uang elektronik berbasis kartu bank anggota Himbara
Berikut penguasa pasar uang elektronik di Indonesia versi BI:
1. OVO 37%
2. GoPay 17%
3. Bank Mandiri 13%
4. DANA 10%
5. Shoope Pay 6%
6. BRI 5%
7. BCA 5%
8. LinkAja 3%
9. iSaku 2%
10. Lainnya 1%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News