kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Daya beli lesu, kredit manufaktur tak bergairah


Minggu, 06 Agustus 2017 / 19:05 WIB
Daya beli lesu, kredit manufaktur tak bergairah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kredit manufaktur pada 2017 sepertinya tidak akan terlalu tumbuh tinggi. Ada beberapa faktor yang mempengaruh salah satunya turunnya daya beli.

Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui pada Juni 2017 kredit manufaktur sedikit mengalami penurunan.

"Juni (pertumbuhan kredit manufaktur) memang sedikit turun," ujar Aslan kepada KONTAN, Minggu (6/8).

Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pernah menyebut beberapa alasan menurunnya sektor manufaktur. Salah satunya adalah imbas melemahnya ekonomi dunia yang membuat permintaan produk industri indonesia turun.

Selain itu faktor gempuran barang impor juga menyebabkan pukulan telak pada sektor manufaktur Indonesia. Saat ini sebagai gambaran kredit manufaktur baru menyumbang 17% dari total kredit perbankan.

Berdasarkan data BI, sampai Mei 2017, pertumbuhan kredit manufaktur perbankan 4,56% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 773,7 triliun.

Pertumbuhan kredit manufaktur selama lima bulan pertama 2017 ini berkurang hampir 50% dari pertumbuhan periode sama 2016 sebesar 8,19%.

Rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor ini sebesar 3,29% atau masih lebih tinggi dari NPL industri perbankan diangka 3,07%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×