kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dihantui Resesi Ekonomi, Industri Asuransi Dalam Negeri Tetap Optimis Tumbuh


Rabu, 22 Maret 2023 / 12:56 WIB
Dihantui Resesi Ekonomi, Industri Asuransi Dalam Negeri Tetap Optimis Tumbuh
ILUSTRASI. Pertumbuhan sektor asuransi dinilai masih relatif kecil di Indonesia. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senior Research Associate IFG Progress Ibrahim Kholilul Rohman mengatakan penetrasi sektor industri asuransi dinilai masih relatif kecil di Indonesia. Sementara itu, resesi ekonomi juga turut menghantui.

“Bayang-bayang resesi ekonomi akan menjadi tantangan karena industri asuransi memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap stabilitas pertumbuhan ekonomi global dan nasional,” ujar Ibrahim dalam siaran pers IFG, Selasa (21/3).

Meski demikian, industri asuransi dalam negeri memiliki prospek yang menjanjikan dan diproyeksikan akan tetap tumbuh subur positif tahun ini, menyusul sejumlah peluang yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Baca Juga: Ketidakpatuhan Aturan Akan Menambah Risiko Bisnis Asuransi

Ibrahim menyebut salah satu pendorong utama pertumbuhan industri asuransi dalam negeri adalah adanya perbaikan dari sisi regulasi dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan P2SK untuk sektor keuangan.

Ia bilang UU tersebut akan memberi prioritas pada pengembangan industri asuransi dan dana pensiun melalui berbagai inovasi, memperkuat pengawasan, serta mendukung asuransi dan dana pensiun sebagai salah satu sumber alternatif pembiayaan yang menjanjikan bagi pembangunan. 

Selain itu, digitalisasi pemasaran produk asuransi kepada masyarakat bakal mendorong peningkatan penetrasi asuransi karena masyarakat jadi lebih mudah memahami dan mengakuisisi berbagai produk yang ditawarkan.

Lebih lanjut, Ibrahim menerangkan bahwa salah satu sektor yang cukup menjanjikan adalah pertumbuhan ekonomi digital lewat marketplace, yang mendorong adanya transaksi digital. Ke depan, kebutuhan akan hadirnya asuransi yang menjamin transaksi tersebut akan makin meningkat.

Baca Juga: Covid Usai, Industri Reasuransi Menyoroti Masalah Treaty dan Hardening Market

Di sisi lain, pasar asuransi dari segmen UMKM juga masih terbuka lebar. Pemerintah saat ini terus memberikan dukungan bagi UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Negara (PEN), yang dari tahun ke tahun terus meningkat dan penyaluran tersebut memerlukan garansi melalui perusahaan asuransi.

“Dengan kondisi ekonomi yang stabil hingga kuartal pertama tahun ini dan tidak ada sentimen negatif yang signifikan di sepanjang tahun ini, pertumbuhan industri asuransi dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat,” imbuh Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×