kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Dikabarkan Segera IPO, Ini Kata Bos Superbank


Sabtu, 15 Februari 2025 / 08:40 WIB
Dikabarkan Segera IPO, Ini Kata Bos Superbank
ILUSTRASI. Dirut Superbank mengatakan, saat ini konsentrasi Superbank bukan terhadap market tetapi terhadap integrasi sistem


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Super Bank Indonesia Tigor M. Siahaan buka suara terkait kabar adanya rencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau biasa dikenal Initial Public Offering (IPO). Di mana, kabar ini mencuat pada pertengahan Januari 2025 lalu.

Tigor mengungkapkan bahwa saat ini fokus dari Superbank sendiri adalah melakukan integrasi dengan ekosistem yang mereka miliki. Mengingat, bank yang baru meluncur pada Juni 2024 ini tergabung dalam ekosistem Grab, Emtek hingga Kakao.

“Seperti yang saya bilang konsentrasi kita bukan terhadap market, tapi terhadap integrasi sistem,” ujar Tigor, Selasa (11/2).

Ia bilang saat ini Superbank pun masih memiliki modal yang kuat. Lebih lanjut, Tigor bilang modal Superbank saat ini lebih dari Rp 5 triliun.

Baca Juga: Susul BBNI dan BBRI, Bank Mandiri (BMRI) Berencana Buyback Saham Rp 1,17 Triliun

“Kami memiliki shareholders yang sangat supportive, jadi anytime membutuhkan dana itu sangat mudah kok sebenarnya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa bank digital yang dulunya PT Bank Fama International ini mengincar dana IPO mencapai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,8 triliun.

Adapun, dengan nilai tersebut, valuasi superbank bisa mencapai US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar dalam potensi pencatatan.

Hanya saja, sumber Bloomberg mengungkapkan bahwa rencana tersebut masih tahap awal. Artinya, target nilai maupun valuasi dalam aksi korporasi tersebut masih bisa berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×