kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,76   3,43   0.38%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang ritel dan UMKM, Bank Sinarmas targetkan pertumbuhan kredit 10%-12% pada 2019


Rabu, 05 Desember 2018 / 13:35 WIB
Ditopang ritel dan UMKM, Bank Sinarmas targetkan pertumbuhan kredit 10%-12% pada 2019
ILUSTRASI. Dana masyarakat di bank swasta nasional


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) menargetkan pertumbuhan kredit sesuai arahan regulator yaitu 10%-12% pada tahun depan.

Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan, pertumbuhan kredit pada tahun depan berasal dari sektor UMKM, dan ritel.

“Seiring target pertumbuhan kredit ini kami berusaha memenuhi ketentuan rasio kredit UMKM yaitu 25% pada tahun depan,” kata Frenky Rabu (5/12). 

Pada tahun ini menurut Frenky, Bank Sinarmas belum memenuhi rasio ketentuan 20% kredit UMKM.

Hal ini karena kondisi makro yang belum terlalu bagus. Meskipun demikian pada tahun depan bank berusaha mememuhi anjuran regulator ini.

Optimisme ini seiring dengan target bank menjadi BUKU III atau modal inti lebih dari Rp 5 triliun pada tahun depan. Seiring dengan modal yang lebih besar, maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit juga akan semakin besar.

Frenky mengakui pada tahun ini pertumbuhan kredit belum optimal karena kondisi likuiditas yang cukup ketat. 

Sebagai gambaran saja, berdasarkan laporan keuangan bulanan Oktober 2018 Bank Sinarmas yang belum diaudit, sampai akhir tahun ini bank terlihat meningkatkan likuiditas dengan menggenjot dana mahal atau deposito.

Deposito Bank Sinarmas sampai Oktober 2018 naik cukup tinggi 31% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 11,8 triliun dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 9 triliun. Pada periode yang sama, dana murah giro turun 2,4% yoy dan tabungan dan naik 4,17% yoy.

Dengan kenaikan deposito ini, dana pihak ketiga (DPK) Bank Sinarmas naik 12,9% yoy menjadi Rp 26 triliun. Sedangkan kredit turun tipis 0,01% yoy menjadi Rp 16,9 triliun.

Dari sisi profitabilitas, laba bersih Bank Sinarmas turun 73% yoy menjadi Rp 59,5 miliar karena kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang cukup tinggi 462% yoy.

Kenaikan CKPN ini membuat biaya operasional naik 38% yoy menjadi Rp 1,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×