kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   -13,00   -1.43%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ekspansi, Bank syariah membidik segmen korporasi


Kamis, 02 Juli 2020 / 19:55 WIB
Dorong ekspansi, Bank syariah membidik segmen korporasi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah didorong untuk mulai ekspansif menyalurkan pembiayaan ke segmen korporasi. Ini bisa jadi alternatif menghadapi stagnansi pertumbuhan perbankan syariah.

“Pertumbuhan perbankan syariah saat ini belum optimal, padahal di Indonesia potensinya sangat besar, kita merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,” kata Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo dalam Webinar Maybank Shariah Thought Leader Forum, Kamis (2/7).

Baca Juga: Bank Muamalat: Upaya penambahan modal masih berproses di OJK

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga April 2020 aset perbankan syariah tercatat masih belum bergerak di kisaran 6% dibandingkan total aset industri perbankan dengan pangsa pasar di kisaran 9%. Padahal pada 2023, perbankan syariah punya target untuk mengusai 20% pangsa pasar.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) Taswin Zakaria bilang salah satu alternatif untuk mengembangkan perbankan syariah bisa dengan mengoptimalkan segmen pembiayaan korporasi.

“Sejak kami mendirikan UUS, kami melihat kalau mulai dari segmen ritel pertumbuhannya memang akan lama, makanya kami mulai dari korporasi pada 2014 lalu,” kata Taswin.

Ia mencontohkan pembiayaan pertama yang dilakukan oleh Maybank Syariah pada 2014 saat itu kepada PT Garuda Indonesia, untuk pemberangkatan haji Rp 1,5 triliun dan PT Angkasa Pura senilai Rp 2 triliun.

Taswin bilang meskipun cuma mendapat dua nasabah, nyatanya nilai pembiayaan ke segmen korporasi cenderung lebih besar. Makanya pertumbuhan dapat diakselerasi dengan cepat.

Strategi tersebut dibuktikan pada kuartal I-2020, kontribusi pembiayaan Maybank Syariah mencapai 22,4% dari portofolio perseroan. Sementara kontribusi profitnya mencapai 20%.

Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah John Kosasih pun sependapat. Meskipun di tengah situasi pandemi seperti ini, ekspansi ke segmen korporasi cukup menjadi tantangan.

Baca Juga: BNI Syariah mulai pasarkan KPR subsidi FLPP Sejahtera Syariah

“Di masa pandemi, penyaluran pembiayaan cenderung turun di semua segmen termasuk korporasi. Ekspansi pun dilakukan sangat terbatas lebih mengarah ke standby loan, bukan direct atau immediatte loan,” katanya kepada kepada Kontan.co.id secara terpisah.

Sejumlah sektor industri menurut John juga masih punya peluang untuk jadi sumber ekspansi pembiayaan seperti FMCG, infrastruktur, industri pengolahan.

Hingga Mei BCA Syariah juga masih bisa mencatat pertumbuhan kinerja. Pembiayaannya tumbuh 17,9% (yoy) menjadi Rp 5,72 triliun, sedangkan aset tumbuh 23% (yoy). Pertumbuhan juga mampu dijaga kualitasnya dengan rasio pembiayaan macet alias non performing finance (NPF) sebesar 0,72%, adapun laba berjalan tumbuh 5,5 (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×