kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong pertumbuhan kredit, BCA proyeksi NIM capai 5,1% hingga 5,3% di tahun ini


Selasa, 11 Mei 2021 / 12:59 WIB
Dorong pertumbuhan kredit, BCA proyeksi NIM capai 5,1% hingga 5,3% di tahun ini
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah setahun pandemi, kredit perbankan mulai menggeliat seiring pemulihan ekonomi. Hal ini akan berdampak bagi pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan pergerakan NIM akan tergantung pada biaya dana yang akan mengikuti suku bunga acuan Bank Indonesia. Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang, selain itu, DPK BCA yang didominasi 77,2% oleh dana murah, sehingga bila suku bunga acuan berubah, hanya deposito yang bisa dengan mudah mengikutinya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam menyalurkan kredit terdapat berbagai macam segmen mulai dari konsumsi, UMKM, ritel, komersil, hingga korporasi dengan beragam karakternya. Sehingga perolehan keuntungan dari kredit dan kombinasi dari biaya dana tidak bisa dipastikan. 

“Untuk memprediksi NIM susah, yang penting kami berusaha meningkatkan kredit. Karena itu memang dibutuhkan dan itu tugas dan tanggung jawab kami untuk tingkatkan bersama,” jelas Jahja di pekan lalu.

Baca Juga: Tahun ini, perbankan bertekad pertahankan margin bunga bersih (NIM)

 

Adapun Direktur BCA Vera Eve Lim memproyeksi, NIM BCA bisa berada di kisaran 5,1% hingga 5,3% dengan pertumbuhan kredit 6% pada tahun ini. Hingga kuartal pertama 2021, NIM BCA berada pada level 5,3%

Kokohnya NIM BCA mampu mengantarkan perbankan swasta dan entitas anak mendulang kinerja positif setelah 1 tahun pandemi menyebar di Indonesia. Hal ini tecermin dari perolehan laba bersih hingga Maret 2021 mencapai Rp 7,04 triliun. Nilai itu tumbuh 7% year on year (yoy) dibandingkan laba pada Maret 2020 sebesar Rp 6,6 triliun.

Bila dirinci lebih jauh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) tumbuh 3,3% yoy menjadi Rp 14,13 triliun. Sedangkan pendapatan non bunga atau non interest income BCA terkoreksi 14,5% yoy menjadi Rp 5,9 triliun. Sehingga total pendapatan operasional BCA mencapai Rp 19,1 triliun atau terkoreksi secara 2% yoy hingga Maret 2021.

Selanjutnya: Lengkap! Ini jadwal operasional Mandiri, BCA, BNI, dan BRI selama libur Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×