kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPLK BNI Dan Muamalat Naik 20%-30%


Rabu, 14 April 2010 / 14:49 WIB
DPLK BNI Dan Muamalat Naik 20%-30%


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Mempersiapkan hari tua yang nyaman lewat Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tampaknya makin menarik minat banyak orang. Tak heran, dari waktu ke waktu dana kelolaan di beberapa DPLK tumbuh signifikan.

Ambil contoh, DPLK Bank BNI (DPLK BNI) dan DPLK Bank Muamalat (DPLK Muamalat). Dana kelolaan mereka di kuartal pertama 2010 lalu meningkat hingga dua digit. "Tepatnya dana kelolaan kami tumbuh sekitar 20% dibandingkan periode yang sama tahun 2009," kata Kepala DPLK BNI Bambang Endratno kepada KONTAN, kemarin.

DPLK BNI saat ini menjadi pengelola dana pensiun terbesar. Unit usaha Bank BNI ini mengelola sekitar 30% dari seluruh total dana kelolaan DPLK nasional. Sampai Maret 2010, total dana kelolaan DPLK BNI mencapai Rp 4,4 triliun.

Sampai akhir tahun, manajemen DPLK BNI menargetkan total dana kelolaannya mencapai Rp 5 triliun. "Kami berharap realisasinya bisa lebih tinggi dari target," ucap Bambang.

Adapun DPLK Muamalat hingga Maret 2010 mencatatkan total dana kelolaan sebanyak Rp 214,681 miliar. "Kalau dibandingkan periode sama tahun lalu tumbuh sekitar 30%," kata Direktur DPLK Muamalat Oktav Zamani.

Sepanjang tahun ini, DPLK Muamalat mengincar pertumbuhan dana kelolaan sebesar 30%. Target ini sama dengan target Asosiasi DPLK. Untuk aset, DPLK Muamalat juga juga mematok target pertumbuhan 30% dari tahun lalu.

Peserta meningkat

Soal pilihan instrumen investasi, Bambang dan Oktav sepakat, tahun ini deposito masih menjadi pilihan peserta DPLK. Oktav menuturkan, tingginya investasi di instrumen tersebut diyakini karena risikonya lebih kecil ketimbang investasi di pasar modal. "Peserta DPLK biasanya mencari aman," ujar Oktav.

Hingga Maret 2010, investasi DPLK Muamalat di deposito sebesar 84%, reksadana (11%) dan obligasi (5%). Dari tahun lalu, ada kenaikan 1% di investasi reksadana dan penurunan 1% di deposito.

Sedangkan DPLK BNI menempatkan 60% dana kelolaannya di deposito, saham, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sisanya ditanamkan di obligasi korporasi. "Investasi di deposito masih yang tertinggi," kata Bambang.

Hingga akhir kuartal I-2010 jumlah peserta DPLK BNI sekitar 445.000. "Kami harapkan tahun ini masuk yang baru sebanyak 70.000 peserta," kata Bambang. Adapun porsi dari jumlah peserta tersebut fifty-fifty antara peserta individu dan kelompok.

Sedangkan di DPLK Muamalat tercatat sebanyak 36.525 peserta. Dari jumlah itu, 25.339 peserta adalah peserta individu dan sisanya kelompok. "Tahun ini kami targetkan bisa mencapai lebih dari 41.000 peserta," terang Oktav.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×